Bisnis.com, LEBAK - Serangan banjir mengancam panen padi di wilayah ini tidak akan terlaksana sesuai harapan.
Puluhan hektare sawah di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, terendam banjir setinggi 60 centimeter hingga satu meter sehingga tanaman padi milik para petani terancam gagal panen.
"Jika banjir itu merendam tiga hari ke depan dipastikan tanaman padi mati," kata Sarip, 50, seorang petani Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Minggu (9/10/2016).
Sebagian besar tanaman padi yang terendam banjir itu berusia antara 20-30 hari setelah tanam.
Kemungkinan banjir tersebut melanda sejumlah desa lainnya di Kecamatan Cibadak akibat tidak maksimalnya jaringan irigasi Cisangu.
Karena itu, pihaknya berharap jaringan irigasi dilakukan normalisasi sehingga dapat menghindari genangan banjir.
Mereka mengeluh, hujan deras selama dua jam bisa mengakibatkan sawah kebanjiran.
"Kami berharap pembangunan normalisasi irigasi Cisangu direalisasikan sehingga bisa mengatasi banjir itu," katanya.
Begitu juga Among, 55, petani Desa Cimenteng Jaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak. Ia mengaku hujan deras selama dua jam mengakibatkan areal persawahan masyarakat terendam banjir.
Diperkirakan puluhan hektar tanaman padi terendam banjir akibat luapan irigasi Cisangu yang menerima kiriman air dari Warunggunung.
"Kami minta Pemprov Banten melakukan normalisasi irigasi Cisangu untuk mengatasi bencana banjir itu," ujarnya.
Arsani, 50, seorang petani warga Cisangu Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mengaku areal sawah miliknya seluas lima petak tergenang air banjir dan dipastikan gagal tanam.
Ia berharap banjir segera surut karena jika tiga hari terendam air, kemungkinan tanaman padi miliknya mati dan rusak.
"Kami saat ini belum bisa berbuat apa-apa saat melihat sawah tergenang banjir," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Asep Suryana mengatakan pihaknya akan mengusulkan bantuan benih terhadap petani yang terkena banjir.
Bantuan benih kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten agar mereka petani bisa melakukan gerakan percepatan tanam kembali.
Selama ini, curah hujan sangat deras sehingga beberapa anak sungai di Kabupaten Lebak meluap.
"Kami menjamin banjir itu tidak menimbulkan dampak produksi pangan di Lebak," katanya.
Berdasarkan pantauan, sejumlah warga dan anggota Polsek Cibadak melakukan evakuasi kendaraan yang terjebak kebanjiran yang melintasi jalan Cibadak-Warunggunung-Serang.
Kebanyakan kendaraan sepeda motor dan mobil pribadi mogok akibat terkena air banjir tersebut sehingga terjadi antrean.
"Kami melakukan evakuasi kendaraan yang terjebak banjir itu," kata Suhadi, seorang warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.