Bisnis.com, KUPANG - Realisasi investasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur semester I 2016 ini sudah mencapai Rp1,2 triliun yang terakumulasi dari 62 jenis investasi baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupyb penanaman modal asing (PMA).
"Pemerintah memiliki keyakinan jumlah investasi itu akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan dan gairah pembangunan di 22 kabupaten dan kota di provinsi ini," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Nusa Tenggara Timur Semuel Rebo di Kupang, Rabu (5/10/2016).
Dia mengatakan dari jumlah 62 jenis investasi itu, untuk investasi bersifat PMDN yang berjumlah 19 investasi itu memberikan realisasi investasi Rp505,6 miliar.
Sedangkan untuk investasi jenis usaha yang tergolong dalam penanaman modal asing (PMA) memberikan kontribusi sebesar Rp368,5 miliar ditambah Rp445 miliar.
"Sehingga jika diakumulasi realisasi PMDN dan PMA sejumlah 62 investasi di semester I 2016 ini sudah mencapai Rp1,2 triliun," katanya.
Dari jumlah 62 jenis investasi atau perusahaan itu, untuk perusahaan yang bergerak di sektor primer berjumlah 14 buah perusahaan, dengan jumlah investasi primer untuk PMA sebanyak 11 perusahaan dan PMDN berjumlah tiga perusahaan.
Untuk sektor sekunder berjumlah tujuh perusahaan yang semuanya bergerak di perusahaan berjenis Penanaman Modal Asing (PMA). Sedangkan untuk sektor tersier berjumlah 41 perusahaan, dengan rincian untuk PMA berjumlah 27 perusahaan dan 14 perusahaan PMDN.
Terkait penyerapan tenaga kerja hingga semeter I 2016, Semuel mengatakan memiliki total 2.518 tenaga kerja yang terserap di 62 perusahaan tersebut.
Dari jumlah itu, yang terserap di perusahaan asing atau PMA sebanyak 2.033 orang tenaga kerja, dengan jumlah tenaga kerja Indonesia sebanyak 2.022 orang dan selebihnya 11 orang tenaga kerja asing.
Sedangkan untuk jumlah tenaga kerja yang terserap di perusahaan dalam negeri sebanyak 485 orang, dengan jumlah tenaga kerja Indonesia berjumlah 479 orang dan sisanya enam orang merupakan tenaga kerja asing.
Semuel menyakini dalam perjalanan ke depan, jumlah investasi di daerah ini akan terus berkembang seiring dengan kerja keras dan intervensi pemerintah pusat untuk pengembangan dan peningkatan sejumlah sektor pembangunan di daerah ini.
Fokus pemerintah pusat membangun NTT sebagai bagian dari komitmen membangun Indonesia dari pinggiran, akan sangat mendorong kemajuan pembangunan daerah dan tentunya akan berdampak kepada investasi di masing-masing daerah.
Percepatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur darat dan laut yang terus digeliatkan oleh pemerintah daerah dibantu pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, telah memberikan dampak positif bagi pergerakan investasi di daerah ini.
Koneksitas tol laut yang juga terus dilakukan pemerintah dengan membangun akses pendaratan kapal berupa pelabuhan bongkar muat barang, juga akan memberi dampak baik bagi pertumbuhan investasi di daerah ini.
"Apalagi NTT ini kepulauan dan berada di perbatasan negara Timor Leste dan Australia, saya meyakni akan ada pertumbuhan investasi yang berarti dan signifikan," katanya.
Kerja sama seluruh sektor dan lembaga, untuk menjaga kondisi daerah demi kenyamanan investasi seperti kepolisian untuk keamanan dan ketertiban, akan memberikan dorongan kuat bagi peningkatan investasi.
"Keamanan dan kenyamanan berinvestasi di daerah tentu menjadi salah satu faktor berpengaruh bagi para investor, sehingga diharap kondisi itu menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat di daerah," kata Semuel Rebo.
Realisasi Investasi NTT Semester I/2016 Capai Rp1,2 Triliun
Realisasi investasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur semester I 2016 ini sudah mencapai Rp1,2 triliun yang terakumulasi dari 62 jenis investasi baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupyb penanaman modal asing (PMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
28 menit yang lalu