Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada 2017, Mendagri Ingatkan Waspada Isu SARA

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Polri untuk menindak tegas siapa saja yang menggunakan isu suku agama ras dan antar golongan (SARA) sebagai bahan untuk melakukan kampanye hitam dalam gelaran Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) bertemu dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal Pol. Budi Gunawan (kiri) untuk berkordinasi terkait pelaksanaan Pilkada seretak 2017 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (22/9). /Antara
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) bertemu dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal Pol. Budi Gunawan (kiri) untuk berkordinasi terkait pelaksanaan Pilkada seretak 2017 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (22/9). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Polri untuk menindak tegas siapa saja yang menggunakan isu suku agama ras dan antar golongan (SARA) sebagai bahan untuk melakukan kampanye hitam dalam gelaran Pemilihan Kepala Daerah 2017.
 
Selain melawan penggunaan isu SARA, Tjahjo mengatakan ada dua hal yang akan diwaspadai kemunculannya dalam hajatan itu, yakni politik uang dan penyalahgunaan kekuasaan.
 
“Saya mohon kepolisian bekerja sama dengan Kementerian Telekomunikasi dan Informatika untuk mengusut dengan tegas siapapun yang menyebarkan lewat medos, yang sifatnya provokatif dan menganggu stabilitas daerah. Karena pilkada ini harus aman dan demokratis,” tutur Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (28/9/2016).
 
Selain itu, Mendagri mengaku mengetahui bahwa Polri dan Badan Intelijen Negara telah memiliki data mengenai siapa-siapa yang menebar isu SARA dan provokatif sebagai bahan kampanye hitam di media sosial. Dia mengatakan, tinggal tunggu waktu hingga ada penanganan dari aparat yang berwenang.
 
Untuk Pilkada DKI Jakarta, Mendagri mengatakan perbedaan pilihan calon gubernur tidak boleh sampai merusak kebhinekaan Indonesia.
 
“Silakan kalau masyarakat punya pilihan politik, sikap politik memilih calon yang sesuai hati nurani. Jangan berpikir A1, A2, A3. Harus berpikir sebagai Jakarta sebagai ibu kota yang strategis, perlu pemimpin yang amanah, pemimpin yang cepat mengendalikan berbagai hal yang ada.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper