Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidang Pembunuhan Mirna: Ini Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Jessica

Ahli Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Rahardjanti membeberkan pihaknya sempat memeriksa kejiwaan terdakwa Jessica Kumala Wongso secara beruntun terkait kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Terdakwa Jessica Kumala Wongso (kedua kanan) bersama Kuasa Hukumnya Otto Hasibuan (kanan) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (3/8)./Antara
Terdakwa Jessica Kumala Wongso (kedua kanan) bersama Kuasa Hukumnya Otto Hasibuan (kanan) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (3/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ahli Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Rahardjanti membeberkan pihaknya sempat memeriksa kejiwaan terdakwa Jessica Kumala Wongso secara beruntun terkait kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

"Pemeriksaan kami lakukan mulai 11 hingga 16 Maret 2016," kata Natalia saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (18/8/2016).

Natalia mengatakan, dia memeriksa Jessica dengan berbagai metode untuk memastikan kondisi kejiwaan terdakwa. Hasilnya, secara umum Jessica tak mengidap gangguan kejiwaan atau berpikir.

Dia diketahui orang yang memiliki emosi cukup stabil. Tapi, saat mendapat tekanan tak terduga, emosinya meledak-ledak.

Kata dia, pada pemeriksaan pertama Jessica diajak untuk relaksasi oleh psikiatri secara sadar. Saat itu, Jessica sangat waspada dan berhati-hati dalam berbicara. Jessica tak percaya dengan siapapun atau berusaha mempertahankan diri.

Dia juga bilang ke Natalia, bahwa ia tak mau diperiksa sebelum didampingi oleh kuasa hukumnya. Pada hari berikutnya pada 12 Maret Natalia menganalisa pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan memastikan Jessica tak mengalami gangguan jiwa berat.

Tapi, ada kecenderungan Jessica mengalami depresi karena faktor percintaan. Dia diketahui mengalami masalah dengan pacarnya, Patrick di Australia. Sejak saat itu perilaku Jessica berubah menjadi impulsif selama setahun terakhir. Bahkan dia sempat melakukan percobaan bunuh diri dan menabrak panti jompo karena mabuk.

Pada hari berikutnya Natalia juga memastikan terkait intelijensi Jessica. Kata Natalia, dia memiliki tingkat penilaian yang baik terhadap masalah. Sehingga membuat dia bisa merencanakan dan mengambil keputusan secara tepat.

Kemudian, pada pemeriksaan 14 Maret, Jessica menceritakan terkait kondisi keluarganya. Ia mengaku tak pernah mendapat dukungan dari kakak perempuan, ayah, dan kakak laki-lakinya. Kata dia hubungannya renggang sejak dua tahun terakhir.

Jessica juga sempat menyesal pulang ke Indonesia saat melakukan pemeriksaan psikologi.

"Dia bilang, kalau saya tak pulang ke Indonesia, Mirna tidak mati," kata Natalia.

Penyesalan itu diungkap Jessica secara spontan di saat pemeriksaan akan berakhir. Jessica mengatakan itu saat psikiatri menanyakan penyesalan apa yang dirasakannya. Dia menjawab secara singkat harusnya tak pulang ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper