Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta mahasiswa yang tengah mengemban pendidikan di Inggris melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk tak hanya sekadar belajar dan mengejar gelar di Inggris, tapi juga membantu Indonesia menuju negara maju.
Dalam acara LEAD x GEMA “Unlocking Potentials for Better Indonesian Future” di London, Senin (6/5/2024), Sri Mulyani menuturkan bahwa dia ingin para mahasiswa penerima LPDP tidak hanya belajar di kampus, tapi juga di luar kampus.
"Selain belajar mengenai yang kalian pelajari, belajar juga mengenai insitusi, di negara ini [Inggris] yang katanya negara paling maju, karena negara kolonial tertua dan terhebat, negaranya kecil tapi bahasanya dipakai seluruh dunia karena mereka punya semua jejak sejarah. Jangan cuma mengagumi Buckingham Palace dan mengikuti gosip Camila saja," ujarnya.
Dia berpesan agar para mahasiswa juga mempelajari bagaimana bentuk institusi pemerintahan di Inggris, bagaimana mereka mengatur negara maju yang akan menjadi pelajaran paling berharga yang harus didapatkan para mahasiswa.
"Kalau kalian dapat master, PhD di kelas, GPA kalian 4 aku berterima kasih tapi belum kagum. Aku akan kagum kalau kalian dapat pengalaman dan pengetahuan dari sebuah negara yang kalian pernah tinggal, dan bawa ke rumah. Kalian dibekali untuk kembali, disekolahin sama negara, bukan hanya untuk dapat foto instagram bagus, itu hanya bonus, tapi jangan pulang kemudian hanya bawa 10% pengetahuan dan pengalaman," tegasnya.
Menurutnya, Indonesi memiliki potensi besar dari sumber daya alam dan manusia. Namun, salah satu hal terpenting yang masih perlu dibenahi adalah institusional, yang merancang, kebijakan, regulasi, dan birokrasi di Indonesia.
Baca Juga
Dia berpesan kepada para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa LPDP untuk ke depannya bisa kembali ke Indonesia dan membawa pengetahuan institusional tersebut dari Inggris untuk membangun Indonesia menjadi negara maju.
"Pengalaman institusional itu nggak akan kalian dapat hanya dengan belajar text book, ikut ujian, pilihan ganda lagi. Ini hanya akan kalian dapat kalau kalian berinteraksi. Kalian bisa lihat dari mulai naik tube, bagaimana mereka mengatur jalur sepeda, bagaimana polisi memperlakukan orang," tuturnya.
Dia juga menegaskan bahwa prosesnya memang tidak mudah, akan panjang, sulit, dan menyakitkan. Namun, dengan membawa ilmu dari negara maju harapannya bisa menjadi contoh untuk diterapkan di Indonesia, untuk menuju Indonesia menjadi negara maju pada 2045.