Bisnis.com, JAKARTA - Seorang sandera Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina bagian selatan, berhasil melarikan diri dan sudah dilindungi pihak kepolisian Sulu.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa pemerintah sudah mendapat kabar sejak Rabu (17/8/2016) pagi bahwa Muhamad Sofyan, awak kapal TB Charles yang diculik bebeapa waktu lalu, berhasil lolos dengan usahanya sendiri.
"Kami langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina. Pukul 13.00 hari ini Menlu Retno Marsudi sudah berkomunikasi dengan Menlu Filipina dan memperoleh konfirmasi mengenai akan hal itu, dan saat ini Muhammad Sofyan sudah berada di tangan Kepolisian Sulu," ujarnya sebagimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (17/8/2016).
Sofyan adalah satu dari tujuh WNI yang diculik Abu Sayyaf tanggal 23 Juni lalu.
Dia menyebutkan bahwa saat ini tim dari KBRI Manila dan KJRI Davao sudah menuju ke Zamboanga City untuk menangani proses selanjutnya dan memastikan kondisi kesehatan Sofyan.
Disebutkan pula oleh Lalu, empat hari sebelumnya Menlu Retno Marsudi sudah berkomunikasi dengan Menlu Filipina, meminta dilakukannya gencatan senjata demi keselamatan sandera.
"Kami memproleh info bahwa sejak dua hari lalu gencatan senjata itu telah berlangsung,” ujarnya.
Sebelumnya, situs GMA News Filipina mengutip polisi menyebutkan bahwa Muhamad Sofyan, 28 tahun, ditemukan oleh penduduk di pesisir Barangay Bual, kota Luuk sekitar pukul 07:30 waktu setempat (06:30 WIB).
Sofyan mengaku meloloskan diri dari para penculiknya yang mengancam untuk memenggal kepalanya.
Ancaman itu disampaikan para penculik ke berbagai pihak, bahwa jika hingga Senin (15/8) lalu pemerintah Indonesia tak membayar uang tebusan, mereka akan memenggal para sandera.
Sofyan dilaporkan lolos setelah bisa melepaskan diri daru para penculiknya di sebuah kawasan hutan bakau.