Kabar25.com,JAKARTA— Kaisar Jepang, Akihito, kepala monarkhi turun temurun yangtertua di dunia, dalam sebuah pesan di televisi mengungkapkan kekhawatirannya dan mengatakan bahwa kemungkinan akan sulit baginya untuk menjalankan tugasnya sebagai Kaisar Jepang.
“Saya sudah berusia 80 tahun dan untungnya kesehatan saya saat ini cukup baik. Namun, mengingat tingkat kebugaran saya yang menurun secara bertahap, saya khawatir akan kesulitan untuk menjalankan tugas sebagai simbol negara seperti yang sudah saya lakukan hingga saat ini. ” sebut kakek berusia 82 tahun tersebut seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (8/8/2016).
Belakangan, Akihito memiliki masalah kesehatan. Dia telah menjalani sebuah operasi bypass jantung selama empat jam pada 2012 lalu dan pernah dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada tahun sebelumnya. Jika Akihito mundur sebagai kaisar, maka pemerintah Jepang harus mendiskusikan bagaimana cara mengakomodasi permintaannya untuk mundur , karena Hukum Istana saat ini tidak mengizinkan adanya turun tahta.
Dalam pidatonya, dia menghindari menggunakan kata turun tahta. Dia juga mengatakan jika kelak dia turun tahta, maka anak tertuanya, putra mahkota Naruhito, akan menggantikannya.
“Di bawah sistem yang ada saat ini, seorang kaisar haruslah cermat dalam berpolitik,” kata Colin Jones, seorang Profesor hukum di Doshisha University di Kyoto.
Menurutnya jika Kaisar Akihito turun tahta maka akan diperlukan perubahan hukum . Namun, menurut Jones ada opsi lain di mana anggota keluar Kerajaan lain mengambil alih tugas kekaisara, tanpa kaisar harus turun tahta.
Menurut sebuah poling oleh Kyodo news, hampir 86% masyarakat akan menerima pengunduran diri kaisar.
