Kabar24.com, CLEVELAND - Penolakan Senator Amerika Ted Cruz untuk mendukung calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump pada konvensi Rabu (20/7/2016) memicu kemarahan dari pendukung Trump dan menghancurkan persatuan partai yang telah dibangun secara perlahan.
Cruz yang menempati posisi kedua dengan selisih dukungan lumayan jauh dari Trump untuk penominasian sebagai calon dari Partai Republik dalam pidatonya menyatakan ia berhenti mendukung Trump.
Cruz memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa dia ingin mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya.
Dia kemudian melajutkan, menghimbau agar orang-orang tidak hanya tinggal diam di rumah pada November nanti tetapi agar mereka menyerukan pemikiran mereka dan memilih kandidat yang mereka percaya bisa mempertahankan kebebasan dan setia kepada konstitusi.
Beberapa kritikus melihat dukungan bagi warga untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka sebagai mosi tidak percaya kepada Trump.
“Saya membutuhkan sekitar 30 menit untuk bisa menenangkan diri dan berhenti gemetar karena kemarahan saya. Saya tidak mengerti kenapa Cruz melakukan ini. Ini membuat saya bingung,” kata Erik Layton seorang delegasi alternative dari California yang kemudian menyerukan agar Cruz pulang setelah pidatonya usai seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/7/2016).
Dalam sebuah cuitan di Twitter setelah pembubaran konvensi, Trump menulis bahwa Cruz melanggar janji yang mereka buat untuk mendukung pilihan partai untuk melaju ke Gedung Putih.
“Wow, Ted Cruz dicemooh di panggung, tidak menghormati janji! Aku sudah menyaksikan pidatonya selama dua jam tapi tetap membiarkan dia berbicara. Bukan masalah besar,” cuit Trump.
Sementara itu, Delegasi Anti-Trump Ken Cuccinelli menyebutkan dia mengawal istri Cruz, Heidi, keluar dari konvensi karena khawatir akan keselamatannya usai pidato yang disampaikan suaminya.
“Ketika pidatonya berakhir ada kerumunan di belakang kami,” kata itu Cuccinelli, seorang mantan Jaksa Agung dari Virginia.