Kabar24.com, CAPE CANAVERAL— SpaceX, roket tanpa awak meluncur dari Florida pada Senin pagi(18/7/2016) membawa kargo menuju stasiun ruang angkasa internasional dan kembali mendaratkan diri di lokasi peluncuran.
Roket Falcon setinggi 23 lantai yang dibangun dan diterbangkan oleh Space Eksploration Technology atau SpaceX milik Elon Musk, meluncur dari basis Angkatan Udara Cape Canaveral pada 12:45 waktu setempat.
Roket tersebut membawa 2.268 kilogram makanan, pasokan dan peralatan termasuk alat penyimpan DNA kecil yang dimuat dalam kapsul bernama Dragon. Ini pertamakalinya Dragon diterbangkan ke ruang angkasa.
Dragon juga membawa cincin pengait berdiameter 2.4 meter yang akan dipasangkan ke stasiun ruang angkasa guna memungkinkan astronot berpindah dari pesawat ruang angkasa yang saat ini dikembangkan oleh SpaceX dan Boeing Co. ke stasiun yang merupakan sebuah laboratorium senilai US$100 juta dan terbang sejauh 400 kilometer di atas bumi.
Uji coba pesawat berawak akan dimulai tahun depan.
Sejak NASA memensiunkan pesawat ulang aliknya lima tahun lalu, Amerika bergantung pada Rusia untuk memngangkut astronot dari dan ke stasiun dengan harga US$70 juta per orang.
Ketika kapal kargo angkasa tersebut memulai perjalanannya yang berlangsung selama dua hari, bagian utama roket pendorong Falcon 9 dilepaskan dan kembali terbang ke bumi dan mendarat beberapa mil ke arah selatan dari lokasi peluncurannya diiringi dengan deru suara yang kencang.
“Peluncuran yang baik, pendaratan yang baik. Dragon sedang dalam perjalanannya,” kata Komentator misi NASA, Geroge Diller seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/7/2016).
Dimiliki dan dioperasikan oleh Musk, seorang entrepreneur teknologi yang mendirikan Tesla Motor Inc, SpaceX mengembangkan roket yang dapat diperbaharui dan digunakan kembali. Hal ini berpotensi mengurangi biaya peluncuran.
Hans Koeningsman, Wakil Presiden SpaceX untuk jaminan misi mengatakan perusahaan tersebut bermaksud untuk meluncurkan salah satu roket hasil perbaikannya pada musim gugur tahu