Bisnis.com,JAKARTA— China mengalokasikan US$29.76 juta untuk program modifikasi cuaca sabagai bagian dari upaya untuk memerangi kekeringan dan mengurangi dampak bencana alam.
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Keuangan China saat sebuah media melaporkan mengenai bencana banjir tahun ini yang menelan sedikitnya 237 korban tewas.
Kementerian Keuangan Cina menyebutkan penyediaan dana tambahan tersebut bertujuan untuk membantu sejumlah wilayah di China dalam merespon kejadian cuaca ekstrim yang meluas tahun ini, termasuk banjir bandang di wilayah selatan dan pusat serta kekeringan di wilayah barat laut.
Saat ini, China memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca, termasuk penyemaian awan untuk menginduksikan hujan selama musim kering dan mengurangi hujan es serta membersihkan langit jelang acara-acara bergengsi internasional termasuk Olimpiade Beijing 2008.
Dalam sebuah dokumen yang diterbitkan pada awal tahun lalu disebutkan China bermaksud memanfaatkan teknologi modifikasi untuk menciptakan lebih dari 60 juta kubik meter hujan buatan dalam setahun pada 2020.
Kantor berita resmi China menyebutkan pasukan bersenjata merubuhkan tanggul di provinsi Hubei pada Kamis (14/7/2016) guna memencar air dari banjir akibat hujan lebat.
237 orang korabn dilaporkan tewas dan 93 orang dalam pencarian pada 13 Juli akibat banjir. “Saat ini, kondisi banjir masih sangat mengkhawatirkan,” seperti dikutip Reuters dari sebuah microblog.