Kabar24.com, KUPANG - Pemerintah pusat diminta tidak mengabaikan keselamatan para ABK yang disandera kelompok Abu Sayyaf dan dapat mengembalikan mereka kepada keluarga.
Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin mengatakan keluarga korban hanya meminta agar pemerintah pusat dapat membebaskan para sandera, dan mengembalikan mereka dalam keadaan selamat.
"Saya menemui keluarga. Mereka hanya berpesan, tolong sampaikan kepada pemerintah di Jakarta untuk membantu menyelamatkan suami dan ayah mereka," kata Lagadoni Herin, Rabu (13/7/2016) mengutip pesan keluarga korban.
Dia mengemukakan hal itu dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, untuk menyampaikan pesan keluarga korban, yang diduga diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf, saat sedang mencari ikan di perairan Malaysia.
Menurut dia, para keluarga korban tidak mengharapkan apapun, selain suami dan ayah mereka bisa pulang dengan selamat, dan bergabung kembali dengan mereka di kampung halaman.
"Mereka tidak mengharapkan apa-apa. Hanya ada satu permintaan, tolong selamatkan suami dan ayah anak-anak, agar mereka bisa kembali berkumpul bersama kami di sini," katanya.
Sekelompok pria bersenjata asal Filipina kembali menculik tiga TKI asal Nusa Tenggara Timur saat menangkap ikan di atas kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim, Sabtu (9/7) sekitar pukul 24.00.
Ketiga WNI itu adalah Lorens Lagadoni Koten selaku juragan kapal serta Emanuel Arakian dan Teodorus Kopong masing-masing sebagai anak buah kapal.
Mereka diculik di perairan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu, Negara Bagian Sabah, Malaysia.
Chia Tong Lim, pemilik kapal pukat tunda LD/114/5S melaporkan tiga anak buahnya diculik sekitar pukul 04.17, Minggu (10/7).
Saat ini, pemerintah pusat di Jakarta terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk pembebasan tiga orang sandera asal Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.