Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengaku telah mendengar kaburnya napi dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba bernama Anwar, pekan kemarin, Kamis (7/7/2016).
Yasonna menduga Anwar kabur karena merasa tertekan berada di dalam penjara sebagai pelaku kejahatan seksual.
“Pelaku kejahatan seksual biasanya agak dimarahi oleh napi yang lain, karena dianggap orang pengecut, jadi mungkin dia merasakan tekanan yang begitu besar, dia lari,” ujar Yasonna di Kantor Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Dia yakin kaburnya Anwar bukanlah hal yang disengaja atau direncanakan petugas rutan.
Kaburnya Anwar diduga kuat akibat kelalaian petugas yang memang sedari awal kekurangan tenaga keamanan.
Mengingat saat itu tengah berlangsung Idulfitri dan terjadi ledakan pengunjung untuk menjenguk keluarga yang berada di dalam tahanan.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkumham, pada saat Idulfitri, rata-rata jumlah pengunjung dua kali lipat jumlah tahanan.
“Di rutan salemba itu hampir 4.000 orang berarti kalian bisa bayangkan berapa ribu yang masuk ke dalam,” ujar Yasonna.
Adapun Anwar diketahui kabur dengan menyamar sebagai perempuan mengenakan pakaian gamis dan kerudung yang diberikan istrinya, Ade Irma ketika berkunjung pada Kamis (7/7/2016) siang.
Petugas mengetahui kaburnya Anwar saat memeriksa sel penjara, dan menemukan pria itu tak berada di Blok P, pukul 19.30 pada hari yang sama.
Dua jam kemudian, petugas melanjutkan pengecekan kembali dan apel malam. Anwar tetap tidak ditemukan. Hingga kini petugas masih mencari Anwar..