Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menargetkan patroli perairan bersama dengan Malaysia dan Filipina dapat dimulai bulan ini.
"Mudah-mudahan bulan ini sudah dimulai," katanya ditemui saat Open House Wakil Presiden di istana Wakil Presiden, Rabu (6/7/2016).
Pada Mei, Menteri Pertahanan Indonesia, Malaysia dan Filipina menyepakati adanya patroli bersama di wilayah perairan tiga negara menyusul peristiwa 14 penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf pada Maret dan April lalu.
Dia mengatakan setelah kesepakatan patroli diteken, ketiga pihak meningkatkan latihan sebelum memulai patroli tersebut
"Kalau tidak latihan, babak belur dan semrawut. Ada prosedurnya apa yang harus dilakukan [dalam patroli]. Kalau ketemu [kelompok militan] harus bagaimana," jelasnya.
Saat ini, patroli bersama tersebut belum bisa dilakukan untuk membebaskan tujuh sandera yang kembali ditangkap oleh kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf.
Ryamizard mengatakan pihaknya masih mempercayakan upaya penyelamatan kepada Pemerintah Filipina yang telah mengerahkan sekitar 6.000 pasukan keamanan dan intelijen untuk membebaskan sandera.
Namun, dia mengatakan pihaknya terus memantau dan terus berkoordinasi dengan Filipina terkait dengan keselamatan sandera.