Kabar24.com, ORLANDO – Seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS) yang pernah bertugas di Afghanistan membantu menyelamatkan puluhan orang saat terjadi pembantaian di kelab malam gay di Florida karena ia bereaksi dengan tenang saat mendengar suara tembakan dahsyat.
Imran Yousuf (24) bertugas sebagai penjaga keamanan di kelab malam Pulse saat penembakan massal terparah sepanjang sejara AS terjadi Minggu (12/6/2016) dini hari.
"Saya mendengar tiga atau empat suara tembakan kaliber tinggi. Saya yakin bukan berasal dari pistol atau senjata lain," ujar dia seperti dikutip AFP.
Yousuf mengungkapkan para pengunjung kelab berdesak-desakkan berusaha menyelamatkan diri melalui lorong, namun tidak bisa kabur karena pintu dikunci.
"Suara tembakan terus terdengar. Saya hanya berteriak 'Buka pintu! Buka pintu!' Dan tidak satu pun orang beranjak karena mereka ketakutan," kenang dia.
"Jika kami tetap berada di sana, kami semua akan terbunuh. Saya melompat dan membuka gerendel pintu dan semua orang melarikan diri."
Yousuf mengungkapkan sekitar 60 -- 70 orang berhasil melarikan diri melalui pintu itu.
Sebanyak 49 orang tewas di kelab malam Pulse di Orlando, setelah Omar Mateen melakukan penembakan massal selama 3 jam.
Motif penyerangan masih belum jelas, namun menurut sejumlah laporan, Mateen sering berkunjung ke Pulse dan menggunakan beberapa aplikasi kencan gay.
Imran Yousuf Selamatkan Puluhan Orang Saat Pembantaian Orlando
Seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS) yang pernah bertugas di Afghanistan membantu menyelamatkan puluhan orang saat terjadi pembantaian di kelab malam gay di Florida karena ia bereaksi dengan tenang saat mendengar suara tembakan dahsyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium