Bisnis.com, SEMARANG - Meskipun pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah melambat pada kuartal I/2016, Bank Indonesia memperkirakan pada kuartal II/2016, akan mampu pulih dan tumbuh lebih tinggi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Iskandar Simorangkir mengatakan pertumbuhan ekonomi pada periode April-Juni tahun ini lebih baik dibanding Januari-Maret, yang diiringi dengan laju inflasi yang terjaga.
"Perekonomian Jateng kuartal I/2016 tumbuh 5,1% secara tahunan, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 6,1%," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (15/6/2016).
Dia menambahkan capaian tersebut juga lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,6%.
Walaupun begitu, berdasarkan pengamatan pada indikator makroekonomi, dia memprediksi ekonomi Jateng tumbuh pada kisaran 5,2%-5,6% pada kuartal II nanti.
"Peningkatan diperkirakan berasal dari komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi," ujarnya.
Dari sisi lapangan usaha, peningkatan diperkirakan terjadi pada seluruh lapangan usaha, terutama di industri pengolahan, pertanian, serta perdagangan.
Lalu, laju inflasi pada kuartal II/2016 diyakini turun, dan berada pada rentang sasaran 4 plus minus 1%. Pada kuartal I/2016, inflasi di Jateng mencapai 4,21%.
Iskandar mengatakan faktor utama yang diperkirakan mendorong penurunan inflasi adalah membaiknya kondisi pasokan, terutama untuk komoditas aneka cabai dan beras.