Kabar24.com, SINGAPURA - Ratusan orang di Singapura mengikuti upacara berkabung untuk korban serangan di klub malam di AS, di tengah ketegangan antara kaum konservatif dan gay di negara itu.
Aksi penembakan yang menewaskan 49 orang di klub malam khusus gay di Orlando, Florida, memberi dampak negatif bagi banyak komunitas lesbian, gay, bisexual, and transgender (LGBT) lokal di Singapura, ungkap panitia acara berkabung, Nicholas Lim.
"Di Singapura, tidak ada tempat perlindungan yang aman bagi orang-orang gay untuk mengunjukkan diri dan mengeksplorasi seksualitas mereka di tempat yang aman," kata Lim kepada AFP menjelang acara berkabung, Selasa (14/6/2016), waktu setempat.
Seks antara sesama jenis dilarang berdasarkan hukum di Singapura sebagai peninggalan pemerintah kolonial yang tidak secara ketat diterapkan.
Di Singapura, pertemuan publik yang sensitif secara politik atau sosial hanya dapat digelar di Hong Lim Park, satu-satunya area protes resmi di negara itu, tetapi harus mengikuti aturan yang ketat.
Pada Selasa malam, panitia mengatakan bahwa sekitar 700 orang berkumpul dan bernyanyi, membentuk hati raksasa dengan tongkat bercahaya dan lilin elektronik.