Kabar24.com, MEDAN--Perum Bulog Divre Sumatra Utara meminta pemerintah kabupaten/kota lebih aktif mengajukan permintaan penyelenggaraan operasi pasar daging sapi untuk meredam gejolak harga.
Hingga saat ini baru Medan dan Pematang Siantar yang menyelenggarakan operasi pasar daging sapi.
Kepala Bulog Sumut Fatah Yasin menuturkan, sejauh ini respon masyarakat terhadap operasi pasar tersebut cukup baik. Dia menyebutkan, di Medan selama 1 pekan pelaksanan, telah terjual lebih dari 1 ton daging sapi beku.
"Responsnya cukup antusias. Pada hari ini kami mulai melakukan operasi pasar di Pematang Siantar. Untuk tahap pertama, kami pasok juga 1 ton. Tapi kalau permintaan meningkat, kami ada cadangan di cold storage. Kami akan terus mengawasi potensi peningkatan permintaan dari daerah lain. Kami meminta pemkab/pemko juga aktif berkoordinasi agar keterjangkauannya lebih luas," papar Fatah, Senin (13/6/2016).
Lebih lanjut, Fatah mengakui bahwa operasi pasar daging sapi tak dapat serta merta menurunkan harga daging sapi di Sumut. Kendati demikian, dia optimistis harga tersebut tidak akan meningkat terlalu signifikan.
"Oleh karena itu memang kami harus memperluas keterjangkauan daging sapi beku ini. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas karena pasti lebih higienis. Selanjutnya, kami sedang persiapan operasi pasar daging sapi di Kisaran. Kemudian pada 20-30 Juni 2016 kami ada di kantor gubernur," tambah Fatah.
Sebelumnya, Bulog Sumut telah memasok 300 ton daging sapi beku dan dibandrol Rp80.000 per kg.
OP Daging Sapi, Bulog Sumut Minta Pemda Lebih Aktif
Perum Bulog Divre Sumatra Utara meminta pemerintah kabupaten/kota lebih aktif mengajukan permintaan penyelenggaraan operasi pasar daging sapi untuk meredam gejolak harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Anak Buahnya Jadi Tersangka, Meutya Hafid Belum Bisa Lakukan Audit Sistemik
3 jam yang lalu