Kabar24.com, JAKARTA - Seorang pria dari Virginia Barat, Amerika Serikat (AS), Senin (6/6/2016) mengaku telah membuat ancaman palsu untuk meledakkan patung Liberty yang memicu evakuasi ribuan turis dari Pulau Liberty di pelabuhan New York.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/6/2016) Jason Paul Smith (42) mengaku telah menyampaikan informasi palsu, menyesatkan dan merupakan sebuah hoax di hadapan Hakim Distrik Vernon Broderick di Manhattan. Terdakwa mengatakan ia sedang menjalani perawatan gangguan mental
Pembantu Jaksa A.S. David Zhou mengatakan bahwa pemerintah sepakat atas kesepakatan pembelaan untuk merekomendasikan hukuman berupa tiga tahun pembebasan bersyarat meski hakim tidak terikat dengan rekomendasi tersebut.
Jennifer Willis, seorang pembela umum yang mewakili Smith mengatakan pria tersebut terancam hukuman penjara maksimal lima tahun.
Sang tersangka yang berasal dari Harts, Virginia Barat, dituduh menyebarkan ancaman hoax pada April 2015 dengan menyebut dirinya sendiri sebagai teroris IS bernama Abdul Yasin dan mengatakan berencana meledakkan patung Liberty.
Lebih dari 3,200 orang dievakuasi dari pulau Liberty setelah para petugas mengetahui adanya ancaman bom sekitar pukul 11.00 pagi waktu setempat
Pihak berwenang mengatakan, Smith melancarkan ancaman palsunya dengan membuat panggilan telepon menggunakan iPad nya ke nomor 911, yang merupakan layanan darurat kota New York. Dia menggunakan layanan bagi tuna rungu.
Pihak berwenang juga mengatakan berdasarkan profil laman Facebooknya, Smith pernah mengikuti sekolah untuk para tunarungu, dan tunanetra. Dia juga menggunakan jasa interpreter bahasa isyarat di pengadilan pada Senin (6/6/2016).