Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deputi Bidang Partisipasi KPPPA Sosialisasikan 3 Ends

Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat yang baru dibentuk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA)mempunyai tiga program unggulan (Three Ends) untuk mengatasi masalah perempuan dan anak Indonesia.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berdoa di makam Putri Nur Fauziah seorang anak korban pembunuhan disertai tindak kejahatan asusila, di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/10)./Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berdoa di makam Putri Nur Fauziah seorang anak korban pembunuhan disertai tindak kejahatan asusila, di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/10)./Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat yang baru dibentuk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) mempunyai tiga program unggulan (Three Ends) untuk mengatasi masalah perempuan dan anak Indonesia.

"Upaya mewujudkan three ends tidak bisa dilakukan sendiri, tapi bersinergi, sehingga yang berat jadi ringan," kata Seputi Partisipasi Masyarakat KPPA Agustina Eni setelah acara pembukaan Temu Nasional Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2016 di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (30/5/2016).

Ketiga program Three Ends itu adalah akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan.

Dari segi jumlah, kata Agustina Indonesia mempunyai potensi yang besar sekitar 50% penduduk Indonesia adalah perempuan dan anak-anak. "Usia produktivitas dari jumlah perempuan mencapai 65%.Peluang yang bbagus berperan pembangunan sosial, politik dan ekonomi," kata Agustina.

Sementara dari segi indeks kualitas, Indonesia masih rendah dari negara lain di Asia. Indek pembanguanan Indonesia (70 tahun) rendah dibandingkan Thailand, indeks umur Indonesia rendah dari Kamboja (61 tahun) Malaysia (75 tahun) dan Vietnam (76 tahun) yang nilai perbedaan indek umurnya sedikit. Dan indeks ekonomi Indonesia mencapai US$8970 pertahun, sedangkan Thailand mencapai US$13.000. "Kita berupaya meningkatkan kualitas perempuan untuk meningkatkan indek ekonomi Indonesia," kata Agustina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Efita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper