Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Bakal Cabut Sejumlah Kebijakan Energi Obama

Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik berjanji untuk membatalkan sejumlah kebijakan lingkungan paling ambisius yang pernah dibuat oleh negeri Paman Sam tersebut.
Donald Trump/Reuters
Donald Trump/Reuters

Kabar24.com, BISMARCK, N.D - Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik berjanji untuk membatalkan sejumlah kebijakan lingkungan paling ambisius yang pernah dibuat oleh negeri Paman Sam tersebut.

Dia percaya pembatalanan sejumlah kebijakan tersebut akan mampu menghidupkan kembali industri minyak dan batu bara Amerika yang sedang terpuruk serta mampu meningkatkan keamanan nasional.

Salah satu usahanya adalah dengan menarik keluar Amerika dari kesepakatan PBB mengenai iklim global, menyetujui pipa minyak Keystone XL dari Kanada, dan membatalkan usaha Presiden Barack Obama untuk mengurangi tingkat emisi di AS dan perlindungan saluran air dari polusi industri.

“Setiap peraturan yang sudah ketinggalan zaman, tidak perlu, dan berdampak buruk bagi pekerja atau bertentangan dengan kepentingan nasional akan dicabut dan disingkirkan sepenuhnya,” ujar Trump kepada sekitar 7.700 orang yang menghadiri Willston Basin Petroleum Conference di Bismarck, ibu kota Dakota seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/5/2016).

Dia menambahkan bahwa langkah-langkah tersebut akan dilakukan sembari mengambil tindakan tepat terkait keadaan lingkungan.

Ini merupakan pidato pertama Trump yang mendetail tentang kebijakan energi jika dia terpilih sebagai presiden. Dalam pidatonya tersebut dia mendapat sambutan dari gerombolan eksekutif di bidang perminyakan.

Pernyataan Trump tersebut sangat kontras dengan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Bernie Sanders yang menganjurkan untuk berpaling sepenuhnya dari penggunaan bahan bakar fosil dan menggalakkan penggunaan bahan bakar terbarukan untuk memerangi perubahan iklim.

Trump memukul kedua rivalnya melalui pidatonya dengan mengatakan bahwa kebijakan mereka akan menutup lapangan kerja dan memaksa Amerika Serikat untuk mengemis minyak dari Timur Tengah.

“Hal ini tidak akan terjadi, tidak jika saya [terpilih menjadi presiden],” katanya.

Pernyataan Trump ini memicu kritik dari sejumlah pegiat lingkungan dan  menyebut kebijakannya menakutkan.

"Kebijakan energi Trump akan mempercepat perubahan iklim, melindungi perusahaan pencemar yang mendapatkan keuntungan dengan meracuni udara dan air kita, dan memblokir transisi menuju energi bersih yang diperlukan untuk memperkuat perekonomian kita dan melindungi iklim dan kesehatan kita," kata Tom Steyer, seorang miliarder aktivis lingkungan.

“Ini hal yang sederhana. Jika Trump menang, pekerja tambang minyak akan senang. Jika Clinton menang, maka terjadi sebaliknya,” kata Derric Alexander, seorang Manajer Operasi perusahaan ladang minyak Integrated Production Services.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper