Kabar24.com, HO CHI MINH - Obama berusaha meredakan kekhawatiran Asia mengenai pemilihan calon presiden Amerika Serikat pengganti dirinya.
Kekhawatiran di Asia meningkat seiring ricuhnya kampanye presiden Amerika Serikat yang didominasi oleh retorika hasutan oleh jutawan Donald Trump yang merupakan calon dari partai Republik.
“Saya kira terkadang orang lain melihat sistem kampanye yang berjalan di negara kami dan mengatakan :kacau sekali,” kata Obama pada pertemuan dengan pemimpin muda Vietnam seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/5/2016).
Obama meyakinkan Asia bahwa biasanya seluruh rangkaian kampanye ini akan berakhir dengan baik karena warga Amerika adalah orang-orang yang baik.
Komentar tersebut dilontarkan Obama sebelum mengakhiri perjalanannya mengunjungi Vietnam selama tiga hari. Adapun tujuan utama kunjungan Obama tersebut adalah terkait pencabutan embargo senjata atas Vietnam.
Obama berulang kali menekankan bahwa pencabutan embargo tersebut bukanlah sebuah respons atas meningkatnya keagresifan China di Laut China Selayan.
Para pembuat kebijakan di Asia dikejutkan oleh pernyataan kebijakan luar negeri Trump yang menentang stasus quo dalam hubungan antara Amerika dan wilayah Asia.
Banyak pihak yang khawatir Trump akan meningkatkan rasa tidak aman negara-negara yang khawatir akan pertumbuhan kekuasaan China.
Dalam pembicaraan tersebut, seorang wanita yang pernah menjalani pertukaran pelajar di Montana menanyakan Obama mengenai prospek yang dimiliki Trump, Clinton, dan Bernie sebagai calon penggantinya di Gedung Putih.
“Biasanya, pada akhirnya para pemilih akan membuat keputusan yang baik dan demokrasi benar-benar bekerja. Saya berjanji semuanya akan baik-baik saja” ujar Obama sebagai jawaban.