Kabar24.com, JAKARTA – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa Operasi Tinombala diperpanjang hingga 90 hari atau sampai 8 Agustus 2016.
Perpanjangan operasi perburuan kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah itu karena hingga saat ini masih belum tuntas.
“Operasi Tinombala yang kemarin diperpanjang dan berlangsung sampai tanggal 8 Agustus,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Kapolda Sulawesi Tengah Rudy Sufariadi menjabarkan kesulitan yang dialami kepolisian dan TNI menumpas habis kelompok teroris Santoso.
Meski saat ini personel yang diturunkan sekitar 2.000 anggota untuk mengejar 22 orang kelompok teroris Santoso, dia mengaku masih kesulitan.
Sebab kelompok Santoso menggunakan taktik gerilya di medan yang sangat sulit, yakni di pegunungan di kawasan Poso, Sulawesi Tengah.
Dengan taktik gerilya dan medan seperti saat ini dia mengaku semakin sedikit teroris yang dicari, akan semakin sulit ditemukan.
“Mereka menggunakan teknik gerilya kami pun menggunakan teknik antigerilya dengan memecah anggota,” jelasnya.
Menurut Rudy cara tersebut terbukti cukup efektif, karena hingga saat ini sudah ada 15 anggota kelompok teroris Santoso yang berhasil diamankan. “Empat ditembak, 11 ditangkap.”
Kabar terakhir, dalam baku tembak Operasi Tinombala, petugas berhasil menembak 3 anggota Kelompok Santoso.
Dua sudah dipastikan, sementara satu lagi masih diduga kuat sebagai anggota kelompok Santoso.
Operasi Tinombala dimulai sejak 10 januari 2016. Awalnya operasi perburuan teroris ini dijadwalkan hanya berlangsung 60 hari. Namun karena belum juga rampung, operasi ini terus dilanjutkan.