Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Klaim Temukan Satu Anggota Teroris Santoso yang Tewas

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan bahwa anggotanya telah menemukan satu orang jenazah yang diduga kuat anggota kelompok teroris Santoso. Jenazah tersebut ditemukan berdasarkan laporan masyarakat di kawasan Pegunungan Uwe Mayea, Poso, Sulawesi Tengah.
Sejumlah personel Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3/2016)./Antara-Edy
Sejumlah personel Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3/2016)./Antara-Edy

Kabar24.com, JAKARTA – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan anggotanya telah menemukan satu orang jenazah yang diduga kuat anggota kelompok teroris Santoso.

Jenazah tersebut ditemukan berdasarkan laporan masyarakat di kawasan Pegunungan Uwe Mayea, Poso, Sulawesi Tengah.

Rudy yang juga bertanggung jawab Operasi Tinombala menjelaskan bahwa jenazah itu diduga adalah korban baku tembak antara kepolisian dengan kelompok teroris Santoso pada 15 Mei 2016.

“Masyarakat menemukan satu jenazah dengan kaki yg belum terkubur. badan terkubur semua tp kaki kelihatan,” katanya kepada awak media di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Berdasarkan identifikasi jenazah, Rudy menduga dia adalah satu anggota kelompok teroris Santoso, yakni Sucipto. Sebab, jenazah tersebut memiliki ciri serupa dengan Sucipto, yakni memiliki tahi lalat di bawah mata kanan.

Sebelumnya kepolisian juga menemukan dua jenazah lain anggota kelompok teroris santoso. Dua jenazah itu sudah diidentifikasi bernama Taufik dan Aco Malino alias Ikrima.

“Tapi kita tetap cek DNA lagi karena memastikan bahwa memang betul adalah dia. Itulah kepastian hukum yang harus kita lakukan.”

Adapun baku tembak tersebut adalah upaya kepolisian berkerja sama dengan Tentara Republik Indonesia menangkap kelompok teroris Santoso dalam Operasi Tinombala.

Operasi Tinombala sendiri telah dimulai sejak 10 januari 2016. Awalnya operasi perburuan teroris ini hanya akan berlangsung selama 60 hari. Namun karena belum juga rampung, operasi ini terus dilanjutkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper