Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KECELAKAAN EGYPTAIR: Ada Asap Sebelum Pesawat Jatuh, Mungkin Bukan Ledakan

Pesawat Egyptair ditengarai memberikan serangkaian sinyal yang menunjukkan bahwa asap ditemukan di pesawat itu sebelum jatuh ke laut Mediterania pada Kamis (19/5/2016).
Pesawat EgyptAir/Reuters
Pesawat EgyptAir/Reuters

Bisnis.com, PARIS - Pesawat Egyptair ditengarai memberikan serangkaian sinyal yang menunjukkan bahwa asap ditemukan di pesawat itu sebelum jatuh ke laut Mediterania pada Kamis (19/5/2016).

Juru bicara Badan Penyelidik Kecelakaan Udara Prancis (BEA) mengatakan sinyal-sinyal itu tidak mengindikasikan penyebab timbulnya asap atau api di dalam pesawat. Jet, yang sedang dalam perjalanan dari Paris menuju Kairo, itu jatuh ke laut dengan membawa 66 orang di dalamnya.

Namun, sinyal tersebut memberikan petunjuk pertama tentang apa yang terjadi pada saat-saat sebelum pesawat jatuh.

Seorang sumber di kalangan penerbangan mengatakan adanya api di pesawat kemungkinan menjadi faktor yang memunculkan sinyal peringatan sedangkan ledakan tiba-tiba kemungkinan tidak akan memunculkan sinyal peringatan. Para pejabat menekankan bahwa tidak ada kemungkinan, termasuk ledakan, yang dikesampingkan.

Mesir mengatakan angkatan lautnya telah menemukan jasad manusia, serpihan pesawat serta barang-barang pribadi penumpang mengapung di lautan Mediterania, sekitar 290 kilometer di utara Alexandria (Iskandariah).

Institusi militer Mesir pada Sabtu mengeluarkan foto-foto di halaman Facebook resminya berupa benda-benda yang ditemukan, termasuk serpihan biru penanda EgyptAir, kain kursi dengan desain berwarna khas maskapai tersebut, serta sebuah jaket kuning.

Analisis soal serpihan dan penemuan kotak hitam kemungkinan menjadi kunci untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat.

Kecelakaan itu merupakan pukulan ketiga kalinya bagi industri periwisata Mesir sejak Oktober. Negara itu sendiri masih diliputi kerusuhan politik, menyusul terjadinya pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak.

Pengeboman yang diduga dilakukan ISIS telah membuat jatuh sebuah pesawat Rusia setelah pesawat tersebut lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh pada akhir Oktober. Insiden itu menewaskan seluruh penumpang sebanyak 224 orang yang berada di pesawat.

Setelah itu pada Maret, sebuah pesawat EgyptAir dibajak oleh seorang pria yang mengenakan sabuk bunuh diri palsu.

Jatuhnya pesawat pada Oktober tersebut memukul pariwisata Mesir. Pariwisata merupakan sumber utama pemasukan bagi negara berpenduduk 80 juta orang itu dan insiden serupa lainnya akan menghancurkan harapan bahwa sektor tersebut akan bangkit kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper