Bisnis.com, Denpasar – Pemerintah menyebutkan ada 53 kabupaten/kota yang telah berkomitmen untuk dalam melestarikan dan mengembangkan warisan urban (Kota Pusaka) yang berada di wilayahnya masing-masing
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Andreas mengungkapkan pemerintah telah melakukan upaya konkrit terkait dengan pelestarian warisan perkotaan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya adalah melaksanakan perencanaan Urban Heritage dan melestarikan (Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka-P3KP) yang dimulai pada 2012.
"Saat ini, ada 53 kabupaten/kota yang berkomitmen untuk bekerjasama dalam melestarikan dan mengembangkan warisan urban yang ada di wilayah masing-masing," katanya menurut keterangan resminya Minggu (15/5/2016)
Adapun Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah bekerjasama dengan Dutch Culture the Netherlands and the International Institute of Asian Studies (IIAS) menyelenggarakan kegiatan Heritage International Workshop di Werdhapura, Denpasar, Bali
Program ini bertujuan untuk membangun warisan perkotaan yang berkelanjutan dengan karakter yang kuat dan menjadi bagian dari jaringan kota warisan dunia yang berkelanjutan yang diakui oleh UNESCO. Ditjen Cipta Karya melaksanakan peningkatan kapasitas dalam perencanaan dan pelestarian warisan, dan revitalisasi kabupaten/kota yang bersejarah.
Program ini terdiri dari beberapa tahap pembangunan. Mulai dari tahap persiapan kemudian dilanjutkan dengan perencanaan, pengembangan dan pengendalian, proses serah aset dan pemanfaatan dan pemeliharaan.
“Semua kegiatan ini diharapkan dapat mendukung upaya kami dalam mengelola dan melestarikan kota warisan di Indonesia," tegas Andreas.
Andreas berharap setiap distrik bersejarah di kabupaten/kota akan terdaftar sebagai salah satu Kota Warisan Dunia UNESCO. Ditambahkannya tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pemerintah baik pusat dan daerah untuk melestarikan dan mengembangkan warisan perkotaan.
"Melalui workshop ini, para peserta diharapkan dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah yang berkaitan dengan warisan kota," tutup Andreas