Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertukaran Pelajar SMK Dapat Dilakukan dengan Konsep Trilateral

Organisasi kerja sama negara-negara Asia Tenggara untuk pendidikan teknik kejuruan dan pelatihan atau Southeast Asia-Technical and Vocational Education and Training (SEA-TVET) akan mengembangkan program pertukaran pelajar SMK, Student Mobility, dengan konsep trilateral, yaitu sekaligus di tiga negara.
Ilustrasi-Siswa SMK merakit sepeda motor/JIBI
Ilustrasi-Siswa SMK merakit sepeda motor/JIBI

Kabar24.com, JAKARTA - Organisasi kerja sama negara-negara Asia Tenggara untuk pendidikan teknik kejuruan dan pelatihan atau Southeast Asia-Technical and Vocational Education and Training (SEA-TVET) akan mengembangkan program pertukaran pelajar SMK, Student Mobility, dengan konsep trilateral, yaitu sekaligus di tiga negara.

Ke depannya, bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah menerapkan masa belajar empat tahun, siswanya dapat memilih untuk menjalani tahun keempatnya dengan belajar di dua negara ASEAN lainnya selain belajar di negara sendiri.

"Jadi siswa akan belajar bahasa dan kultur di negara itu, dan itu dilakukan secara struktural," ujar Direktur Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara, atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO), Gatot Hari Priowirjanto seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Minggu (15/5/2016).

Ia mengatakan, salah satu manfaat yang bisa diambil dari Trilateral Student Mobility adalah peluang bekerja di perusahaan negara yang menjadi tujuan Student Mobility, baik perusahaan yang berkantor di negara asal, maupun memiliki kantor di negara lain.

"Jadi kalau ada perusahaan Thailand di Indonesia, siswa tersebut bisa lebih mudah masuk dan bekerja di situ, karena sudah pernah tinggal di Thailand dan menguasai bahasa dan kultur Thailand," tuturnya.

Gatot juga menuturkan, SEAMEO juga berkoordinasi dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud dalam mendukung program SMK empat tahun yang dijalankan Kemendikbud, dan selaras dengan program Student Mobility dari SEAMEO.

Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, katanya, akan menyiapkan minimal 200 SMK di Indonesia yang siap menerapkan program belajar empat tahun.

"Kami juga sudah minta Pak Mustaghfirin (Direktur Pembinaan SMK) untuk memberikan rekomendasi 10 SMK jurusan Teknologi Informasi, agar bisa bekerja sama dengan SEAMEO dalam mendukung center-center atau pusat pembelajaran yang dimiliki SEAMEO," ucap Gatot.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan SMK, Mustaghfirin Amin memang mengatakan akan menambah jumlah SMK yang menerapkan program belajar empat tahun.

Dengan belajar di SMK selama empat tahun, dapat membuka peluang lebih bagi siswa untuk mengikuti program Student Mobility, baik yang diselenggarakan SEAMEO maupun pihak lain.

Salah satu tujuan dilakukannya Student Mobility adalah membangun optimisme siswa SMK dan meningkatkan sumber daya manusia terampil yang berkualitas, khususnya di bidang pendidikan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper