Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balita Diperkosa di Bogor: Ini Video Terakhir Korban

Orangtua balita LN yang meninggal, karena perkosaan dan pembunuhan, Ahmad Samiran (AD), masih menyimpan kenangan video terakhir saat anaknya merayakan hari jadinya yang kedua.
Setop kekerasan pada anak (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Setop kekerasan pada anak (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Kabar24.com, BOGOR - Orangtua balita LN yang meninggal, karena perkosaan dan pembunuhan, Ahmad Samiran (AD), masih menyimpan kenangan video terakhir saat anaknya merayakan hari jadinya yang kedua.

Video yang diambil sekitar dua bulan silam tersimpan dalam telepon pintar ibu dan ayah korban. Tayangan video tersebut menampilkan keceriaan LN yang merayakan ulang tahunnya.

"Anak saya usainya baru dua tahun dua bulan, baru Maret kemarin merayakan ultah. Tapi karena badannya bongsor dikira sudah 2,5 tahun," kata ayah korban, Ahmad Samiran (55) di Bogor, Jumat (13/5/2016).

Dalam video berdurasi sekitar 15 menit tersebut menayangkan keceriaan LN yang sedang merayakan ultahnya. Sebuah kue tar dibalut cokelat dan sebuah lilin berangka dua menyala di atasnya.

LN yang menggunakan jilbab terlihat sumringah, wajahnya ayu, parasnya cantik, terlihat senang dengan perayaan ultahnya. Sambil bernyanyi selamat ulang tahun dia sesekali melompat dan bertepuk tangan mengiringi nyanyian ulang tahun.

Sesekali video tersebut diperlihatkan Samiran kepada tamu yang datang menyampaikan rasa belasungkawa.

"Anak saya orangnya lincah, suka lari-larian," kata Samiran mengenangnya.

Bagi Sumiran, LN adalah anak keempat dari istri sambung (istri kedua). Sedangkan bagi Nurul Yana (28) ibunda LN, merupakan anak pertamanya.

"Berat bagi istri saya, karena ini anak pertamanya," kata Samiran.

Tak Percaya

Samiran masih tidak percaya dengan peristiwa yang dialaminya. Apalagi mengingat pelaku adalah tetangga di rumah mertuannya, dimana anaknya tumbuh dan bermain disana.

"Saya setuju pelaku dihukum seberat-beratnya, anak saya ini masih kecil, diperkosa lalu dibunuh. Ini kasus hukumnya selain perkosaan, pembunuhan dan perlindungan anak, tiga pasal harusnya," kata pria pensiunan tersebut.

Sementara itu, ibunda korban tidak banyak berbicara terhadap kasus yang sedang menimpanya. Walau ekspresi wajahnya menunjukkan ketegaran, tapi tatapan matanya terlihat baru kering dari air mata.

Menurut Samiran, istrinya kerap pingsan setiap mengingat kejadian yang dialami anaknya.

Bahkan saat anaknya akan dikuburkan, istrinya pingsan dan kemasukkan roh nenek buyutnya yang meminta korban dimakamkan di sekitar rumah neneknya.

"Disini kepercayaan terhadap hal ghaib masih kuat. Waktu anak saya mau dimakamkan istri saya pingsan, roh buyut-buyutnya masuk. Minta dikuburkan disini (Pabuaran-red) saja. Padahal saya mau makamnya dekat rumah saya saja," kata Samiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper