Kabar24.com, JAKARTA - Pendidikan seksual kepada anak memiliki perbedaan materi yang disampaikan pada setiap usia anak berdasarkan perkembangan bentuk fisik, kata psikolog anak Feka Angge Pramita.
Feka di Jakarta, Jumat (13/5/2016), mengatakan penyampaian pendidikan seksual bisa diberikan mulai anak berusia dua tahun dengan penjelasan mengenai perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Setelahnya, ketika anak sudah mulai memasuki taman kanak-kanak pemahaman yang diberikan berkembang dengan menjelaskan perbedaan mengenai apa yang digunakan oleh anak laki-laki dan perempuan.
Feka yang juga psikolog mitra di Yayasan Pulih yang bergerak untuk pemulihan anak korban kekerasan seksual menjabarkan pemahaman tersebut bisa diberikan dengan menjelaskan penggunaan toilet laki-laki dan perempuan di tempat umum.
Dia juga menyebut, anak yang berusia empat tahun sebaiknya mulai dibiasakan mandi dengan orangtua atau keluarga berjenis kelamin sama. Pada masa ini juga anak diberi pemahaman apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Feka mengingatkan, agar orangtua tidak memberikan pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan dibedakan berdasarkan benda-benda atau sifat yang "genderless".
"Tapi tidak dengan memberikan pemahaman kalau laki-laki rambutnya pendek, laki-laki warnanya biru, perempuan harus pakai anting. Pendidikan seksual lebih kepada penggunaan kamar mandi dan cara berpakaian," jelas Feka.
Selanjutnya, di saat anak mulai memasuki masa remaja harus diberikan pemahaman mengenai reproduksi laki-laki dan perempuan. Pendidikan dapat diberikan mulai dari perubahan-perubahan yang dialami seperti menstruasi pada perempuan atau mimpi basah pada anak laki-laki.
Di samping itu, Feka juga menekankan agar orang tua harus mendidik anaknya untuk berani menolak pada permintaan-permintaan orang lain yang berindikasi pada pelecehan seksual.
"Kalau kita bicara soal predator, mereka lebih kepada mengiming-imingi, memanipulasi agar membuat korban tertarik. Anak harus berani bilang tidak," jelas Feka.
Ia menggarisbawahi anak-anak harus diberi pemahaman untuk lebih waspada pada orang-orang yang sudah dikenalnya untuk melakukan sesuatu yang berindikasi kekerasan seksual.
"Kalau oleh orang yang tidak dikenal anak sudah mempunyai pertahanan lebih dulu untuk menolak, berbeda dengan orang yang sudah dikenalnya," jelas Feka.
Pendidikan Seksual untuk Anak Sesuai Umur
Pendidikan seksual kepada anak memiliki perbedaan materi yang disampaikan pada setiap usia anak berdasarkan perkembangan bentuk fisik, kata psikolog anak Feka Angge Pramita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

14 menit yang lalu
Astra Group Pushes Expansion Across Sectors

44 menit yang lalu
Momentum Startup Healthtech Asia Tenggara, Siap Susul Dominasi Fintech?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 menit yang lalu
Panglima TNI Siapkan Kandidat Calon Wakil Panglima TNI

14 menit yang lalu
Jokowi Serahkan Barang Bukti 24 Video Terkait Tudingan Ijazah Palsu

18 menit yang lalu
Jokowi Perlihatkan Ijazah SD hingga Sarjana ke Polisi

59 menit yang lalu
Mensesneg Pastikan Prabowo Hadir di Peringatan Hari Buruh 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
