Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyala Untuk Yuyun, Ini Puisi dari Menteri Agama

Tragedi kemanusiaan, yakni pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14), warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu, oleh 14 pelaku, Sabtu (2/4/2016), mengundang respons banyak pihak.
Pegiat yang tergabung dalam Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual melakukan aksi unjukrasa di bawah jembatan layang, Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi itu dipicu kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, siswi SMP berusia 14 tahun di Bengkulu/Antara-Dewi Fajriani
Pegiat yang tergabung dalam Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual melakukan aksi unjukrasa di bawah jembatan layang, Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi itu dipicu kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, siswi SMP berusia 14 tahun di Bengkulu/Antara-Dewi Fajriani

Kabar24.com, JAKARTA - Tragedi kemanusiaan, yakni pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14), warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu, oleh 14 pelaku, Sabtu (2/4/2016), mengundang respons banyak pihak.

Salah satunya adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang mengungkapkan keprihatinannnya dalam bentuk puisi.

Berikut puisi Menag seperti dikutip situs Kementerian Agama.

Nyala Untuk Yuyun

Tragedi Yuyun adalah puncak gunung es kasus
Anak itu jadi korban kekerasan seksual yang mengenaskan
Banyak kasus serupa yang tak terlaporkan luput dari amatan
Yuyun juga bukan satu-satunya pihak korban
Tanpa mengecilkan kebejatan dan kebiadaban
Para pelaku pun sesungguhnya juga korban
Mereka korban lingkaran setan
Terjerat kriminalitas terbelenggu rantai kemiskinan

Pada kasus di Bengkulu yang begitu menghentak
Semua pelaku adalah remaja yang habiskan waktu dengan arak
Anak-anak putus sekolah yang kehilangan akal sehat
Melampiaskan energinya dengan berbuat jahat
Kondisi orang tua dan lingkungan setempat tak kalah kusut
Terimpit beban hidup yang silang sengkarut
Ditambah pengabaian dan pembiaran elit
Kompleksitas persoalan menjadi begitu komplit

Kasus Yuyun makin nyalakan sinyal bahaya yang bikin miris
Remaja putri dibayangi kekerasan seksual teramat sadis
Trauma seumur hidup atau berujung kematian tragis
Remaja putra diintai bahaya pornografi dan miras sarat mudarat
Membuat mereka mati nalar jadi nekat berbuat jahat dan bejat

Sinyal bahaya itu harus kita seriusi dengan segala perhatian
Hukum pelaku dengan sanksi berat yang cerminkan keadilan
Perkuat ketahanan keluarga sebagai penjaga kebaikan
Perbanyak aktivitas pendidikan keremajaan
Hindari cara pandang misoginis yang puritan
Tingkatkan kepekaan atas potensi kekerasan anak dan perempuan

Selama ini kaum perempuan diposisikan sebagai biang masalah
Perempuan korban kekerasan seksual justru dituding salah
Upaya pencegahan hanya fokus pada satu sisi berat sebelah
Berkutat pada perempuan dilarang mengundang nafsu pria
Ini seperti penggembala yang diminta
Agar dombanya jangan menggoda serigala

Padahal dalam kasus Yuyun yang begitu pilu
Korban sama sekali tak hendak mengundang nafsu
Mempersoalkan baju yang ia pakai sungguh amat keliru
Ia dalam perjalanan pulang dari kegiatan mulia mencari ilmu
Rute yang ditempuh pun sudah biasa dia tahu
Ia bukan penyebab tragedi seperti yang dituduhkan itu

Maka belajar dari kasus ini
Ada cara lebih adil untuk menekan risiko terjadi
Yaitu dengan massif menanamkan kesadaran diri
Bahwa kapan dan dimana pun anak dan perempuan wajib dilindungi
Juga perlu dicari apa penyebab nafsu syahwat tak terkendali
Hingga hilang kewarasan berbuat keji tak manusiawi
Bila ternyata pemicunya adalah miras dan pornografi
Penyalahgunaan dua hal itu harus pula dibasmi

Kasus ini sungguh menampar kita semua
Menyadarkan betapa tugas memanusiakan manusia
Menjadi semakin tak sederhana

Yuyun sayang
Kamu telah berpulang
Kembali kepadaNya dalam dekapan kasih sayang

Kematianmu tak boleh sia-sia
Kita di sini akan terus berjaga
Lentera perlindungan anak dan perempuan harus terus menyala

Kamis, 5 Mei 2016, Lukman Hakim Saifuddin

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper