Bisnis.com, KEDIRI -- Pemkot Blitar menargetkan pembuatan 1.000 sumur resapan dan 10.000 biopori dalam lima tahun mendatang.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Blitar Pande Ketut Suryadi mengatakan upaya ini untuk mempertahankan keberadaan sumber-sumber air agar ketersediaan barang vital itu tak terkendala musim.
Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir, setiap musim kemarau tiba, debit air di sumur warga berkurang drastis, bahkan kering.
"Pemerintah siap memfasilitasi dengan memberikan bantuan berupa bahan dan alat untuk membuat lubang biopori. Namun demikian, bagi warga yang memiliki lahan cukup luas agar membuat sumur resapan," kata Pande dalam siaran pers, Selasa (26/4/2016).
Menurutnya, biaya pembuatan biopori cukup murah, yakni sekitar Rp100.000, sedangkan sumur resapan berkisar Rp1 juta-Rp3 juta, bergantung pada kedalaman sumur.
BLH, kata Pande, akan mengusulkan penerbitan peraturan wali kota yang mewajibkan warga membuat sumur resapan saat mendirikan bangunan. Kesanggupan membuat sumur resapan harus dinyatakan saat warga mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB).