Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Pemburu Koruptor Perlu Digawangi Tenaga Muda

Ketua Masyarakan Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyebutkan tim pemburu koruptor Indonesia perlu diperlengkapi dengan generasi muda yang enerjik dan penuh ambisi guna menjaring semua pelaku korupsi di Indonesia.
Buronan perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono meninggalkan gedung usai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (21/4/2016)./Antara-Rivan Awal Lingga
Buronan perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono meninggalkan gedung usai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (21/4/2016)./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Masyarakan Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyebutkan tim pemburu koruptor Indonesia perlu diperlengkapi dengan generasi muda yang enerjik dan penuh ambisi guna menjaring semua pelaku korupsi di Indonesia.

Menurut Boyamin kinerja tim pemburu koruptor yang kembali dibentuk pada 2014 silam belum maksimal. Kalaupun belakangan beberapa koruptor berhasil dijaring, itu karena adanya campur tangan Badan Intelijen Negara yang yang memiliki keleluasan untuk melancarkan operasi di luar negeri.

“Kesannya tim kita ini mau ke negeri orang saja sudah demam panggung,” katanya Bisnis, (22/4/2016).

Oleh karena itu, menurutnya selain dari Kejaksaan, tim Pemburu Koruptor perlu digawangi oleh orang-orang muda dari dari Interpol, dan BIN yang memiliki ambsi dan visi untuk menumpas kejahatan korupsi di Indonesia.

Dengan demikian, dia optimistis Indonesia bisa memulangkan para koruptor yang bersembunyi di luar negeri untuk kemudian menjalani hukuman mereka.

Dia juga yakin bahwa negara-negara yang menjadi tempat persembunyian para koruptor juga akan mau bekerja sama memulangkan para koruptor jika tim tersebut memiliki kemauan yang kuat untuk berusaha.

“Negara bedaulat pasti saling menghormati, buktinya  Nazaruddi di Kolombia tidak  ada proses ekstradisi,” katanya


Nazaruddin sendiri diketahui dipulangkan ke Indonesia dari Kolombia setelah tersangkut kasus wisma atlet. Ekspulsi ini diusir kembali ke negara asal. Kalau deportasi, itu kembali ke negara sebelum Nazaruddin masuk ke Kolombia,"

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper