Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia, Filipina, Malaysia Akan Bahas Pembajakan

Kejadian pembajakan pada rute pelayaram sibuk di sepanjang perbatasan Indonesia dengan Filipina bisa jadi akan sama menakutkannya dengan hal serupa yang terjadi di Somalia jika keamanan tidak diperketat.
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan/Antara
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Kejadian pembajakan pada rute pelayaram sibuk di sepanjang perbatasan Indonesia dengan Filipina bisa jadi akan sama menakutkannya dengan hal serupa yang terjadi di Somalia jika keamanan tidak diperketat.

Analis seperti dikutip dari Reuters mengungkapkan wilayah perairan tersebut merupakan bagian dari arteri pelayaran utama yang dilalui oleh kargo senilai US$40 miliar per tahunnya. Koridor tersebut dilalui oleh supertanker yang terisi penuh dari Samudera Hindia yang tidak dapat menggunakan jalur pelayaran yang ramai di  Selat Malaka.

Sebanyak 18 orang warga negara Indonesia dan Malaysia telah ditawan dalam tiga serangan terpisah di perairan Filipina di sepanjang rute tersebut. Sejumlah serangan tersebut diduga ada hubungannya dengan Abu Sayyaf yang merupakan jaringan al-Qaeda di Filipina.

Abu Sayyaf sebuah grup yang terkenal melakukan tindak penculikan, pemenggalan, pemboman, dan pemerasan meminta tebusan sebesar 50 juta peso (US$1.1 juta) untuk kebebasan kru kapal berkebangsaan Indonesia.

 “Kita tidak mau ini menjadi seperti Somalia,” kata Menkopolhukan Luhut Pandjaitan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/4/2016).

Sebagian besar tindakan pembajakan yang terjadi di dekat pantai Somalia terlihat telah mereda dalam beberapa tahun terakhir, trutama setelah perusahaan pelayaran mempekerjakan petugas keamanan swasta juga paska kehadiran kapal perang internasional di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Malaysia dan Filipina akan bertemu dengan mitra dari Indonesia untuk membahas kemungkinan ‘patroli bersama’ guna mengamankan jalur dari Indonesia ke Filipina,” kata Luhut.

Luhut tidak menyebutkan lebih jauh mengenai waktu pertemuan tersebut tetapi dia menyebutkan bahwa pada 3 Mei kepala militer dari ketiga negara akan mengadakan pertemuan.

Indonesia, salah satu eksporter batubara terbesar dunia mensuplai 70% kebutuhan batu bara Filipina.

Namun, semenjak meruncingnya masalah keamanan di wilayah perairan, otoritas di beberapa pelabuhan batu bara Indonesia telah memblokir pengiriman ke Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper