Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolri Sebut Siyono Salah Satu Panglima Jaringan Jamaah Islamiyah

Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan Siyono merupakan salah satu panglima dalam jaringan Jamaah Islamiyah yang menyimpan informasi tentang senjata-senjata milik jaringan tersebut.
Sejumlah polisi berjaga di sekitar tempat pemakaman saat proses autopsi jenasah terduga teroris Siyono di Brengkungan, Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah/Antara
Sejumlah polisi berjaga di sekitar tempat pemakaman saat proses autopsi jenasah terduga teroris Siyono di Brengkungan, Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan Siyono merupakan salah satu panglima dalam jaringan Jamaah Islamiyah yang menyimpan informasi tentang senjata-senjata milik jaringan tersebut.

"Siyono ditangkap setelah pengembangan dari penangkapan anggota jaringan sebelumnya oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror," kata Badrodin dalam rapat bersama Komisi III DPR di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Badrodin mengatakan Jammah Islamiyah merupakan kelompok jaringan yang berbaiat kepada Al Qaidah. Dalam perjuangannya, Jamaah Islamiyah mengubah struktur dengan nama-nama baru.

Menurut Badrodin, pada Mei 2014 Densus 88 berhasil mengungkap dan menangkap sembilan orang tersangka tindak pidana terorisme. Mereka kemudian dipidana dengan hukuman lima tahun hingga 10 tahun.

"Dari mereka, Densus 88 berhasil mengamankan barang bukti berupa bunker berisi senjata dan bahan peledak, baik pabrikan maupun rakitan, serta mesin pembuat senjata," tuturnya.

Kemudian, Densus 88 menangkap empat orang lagi di Jawa Timur yang saat ini berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Dari empat orang inilah Densus 88 mendapatkan informasi yang mengarah kepada Siyono.

Badrodin mengatakan kematian Siyono tidak diinginkan karena menyebabkan Densus 88 kehilangan informasi. "Yang bersangkutan menyimpan banyak informasi, termasuk soal senjata api yang sudah diserahkan ke seseorang. Dari Siyono bisa mengungkap jaringan Jamaah Islamiyah lebih dalam," katanya.

Bersama dengan kematian Siyono, maka akses informasi yang seharusnya bisa didapatkan dengan penangkapannya menjadi hilang. Karena itu, anggota Densus 88 yang mengawal Siyono bersama komandannya saat ini sedang menjalani pemeriksaan dan sidang disiplin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper