Kabar24.com, BUENOS AIRES -- Presiden Argentina Mauricio Macri pada hari Kamis menyatakan mendukung larangan operasi Uber di Buenos Aires, ibukota nasional, setelah layanan tersebut memicu protes marah dari sopir taksi.
Pada hari Rabu, pemerintah kota menangguhkan kegiatan Uber dengan alasan beroperasi tanpa izin hukum, hanya satu hari setelah perusahaan meluncurkan aplikasi ide-sharing di Buenos Aires.
"Ini adalah tantangan baru tapi saya menyetujui keputusan pemerintah kota untuk membela driver taksi kami, yang merupakan simbol dari kota dan Argentina," kata Macri saat konferensi pers di kota Llavallol, selatan Buenos Aires seperti yang dikutip Bisnis dari Xinhua Jumat (15/4)
Operasi Uber pada Selasa disertai dengan gelombang kemarahan dari serikat taksi, yang mengatakan keberadaan uber merupakan persaingan tidak sehat. Pasalnya sebagai driver Uber tidak perlu sertifikasi profesional dan dapat menghindari pajak.
Sementara itu, truk derek dikerahkan di seluruh kota untuk mengandangkan kendaraan uber.
Menteri Transportasi Buenos Aires 'Juan Mendez mengatakan hari Kamis bahwa Uber beroperasi di luar hukum. Perusahaan tidak menyajikan dokumentasi tertulis untuk menawarkan layanan ini sebelum mulai beroperasi."