Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah China mengingatkan kelompok tujuh negara maju atau G7 untuk berhenti mengeluarkan pernyataan tak bertanggung jawab terkait sengketa wilayah maritim.
Sebagaimana dikutip BCC.co.uk, Selasa (12/4/2016), juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, mengatakan bahwa China memiliki klaim yang sah di Laut China Selatan.
Dia mendesak para menteri luar negeri berhenti membuat pernyataan dan semua aksi tak bertanggung jawab.
Dia juga meminta para pemimpin itu benar-benar memainkan peranan konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.
Para menteri luar negeri G7 yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang sedang berkumpul di Jepang.
Tanpa menyebut China secara eksplisit, mereka menyeru kepada semua negara untuk tidak melakukan tindakan intimidasi apapun atau aksi provokasi sepihak yang dapat meningkatkan ketegangan.
Mereka juga mengimbau kepada semua negara agar menahan diri dari tindakan seperti mereklamasi tanah dan membangun pos di luar batas negara untuk tujuan militer yang bisa merusak stabilitas atau mengubah status quo.
Sengketa, kata para menlu G7, seharusnya diselesaikan dengan iktikad baik dan sesuai dengan hukum internasional.
China mengklaim sejumlah wilayah perairan di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Beberapa tahun terakhir, pemerintah China rajin melakukan pembangunan wilayah Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel.
Padahal, kawasan itu juga diklaim beberapa negara, termasuk Vietnam, Filipina, Taiwan, dan Brunei.
Pada Januari lalu, China mendaratkan dua pesawat sipil di sebuah pulau buatan di Laut China Selatan yang menjadi sengketa sejumlah negara.