Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, mengatakan alasan dilakukannya otopsi pada jenazah Siyono baru-baru ini.
Anton menuturkan, semula keluarga Siyono menolak dilakukan otopsi pada jenazah Siyono.
“Ini karena keluarga, masyarakat, termasuk Pak Lurah gak ingin ada otopsi termasuk orangtuanya, bahkan istrinya.”
“Kami tidak memaksa,” ujarnya.
Dikatakan, persyaratan otopsi memerlukan persetujuan dari keluarga.
Anton juga menuturkan, dalam otopsi tersebut tidak ada luka tembak didalam tubuh Siyono.
“Pas di rumah sakit keluarga periksa kondisi SY. Silakan. Akhirnya sekarang dibuka lagi untuk diotopsi, yang ingin dicari luka tembak, gak ada luka tembak,” paparnya.
Saat itu, tambahnya, berkembang opini bahwa Siyono ditembak, namun saat dibolak-balik tidak ditemukan luka tembak di tubuhnya.
“Gak ada. Ada juga yang bilang patah tulang banyak, memang ada patah tulang rusuk satu, yang lain belum patah. Namanya juga perkelahian dan yang dilawan SY itu ahli bela diri,” tandasnya.