Kabar24.com, MEDAN--Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM) meminta Pemprov Sumatra Utara untuk segera mengantisipasi kemunculan berbagai angkutan yang menggunakan aplikasi online dan duplikasi trayek.
Ketua KPUM Jabmar Siburian mengatakan, saat ini Medan sudah mulai kedatangan angkutan berbasis aplikasi online yakni Gojek.
"Kami berharap bantuan dari pemprov untuk mengantisipasi kehadiran mereka. Kami ingin persaingan yang sehat di lapangan," paparnya Selasa (29/3/2016).
Selain itu, KPUM juga meminta pemprov tegas menindak adanya duplikasi izin trayek. Menanggapi hal tersebut, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, saat ini memang banyak trayek yang tumpang tindih.
"Kami sudah meminta Dinas Perhubungan Sumut untuk mengevaluasinya. Kalau tidak juga dievaluasi, dinasnya yang akan kami evaluasi," ujar Erry.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, regulasi untuk mengatur kompetisi usaha transportasi memang sangat diperlukan. Hal ini untuk menimbulkan persaingan yang sehat. Selama ini, kondisi transportasi Sumut khususnya Medan carut marut dan memerlukan penataan.
"Pengemudi dan pengusaha transportasi juga harus berorientasi kepada kepentingan masyarakat," tambahnya.
Untuk meningkatkan kinerja pada tahun ini, Erry meminta KPUM untuk mengembangkan wilayah usahanya ke kabupaten/kota lain. Adapun, pemprov akan memberikan asuransi kepada seluruh pengemudi yang tergabung dalam KPUM.
Hingga akhir tahun lalu, KPUM mencatat memiliki total armada 6.200 unit, di antaranya 68% masih layak jalan dan 32% lainnya perlu direnajakan. Pada tahun lalu pula, KPUM telah meremajakan 1.400 unit angkutan. KPUM mengklaim capaian kinerja mereka cukup baik tahun lalu dengan realisasi pendapatan sedikit melebihi pencapaian pada tahun sebelumnya.
Adapun, pada tahun ini KPUM berencana mengembangkan bisnis penyediaan suku cadang bagi anggotanya. Suku cadang akan tersedia di bengkel-bengkel yang telah terintegrasi dengan unit simpan pinjam KPUM.
Koperasi Angkutan Umum Medan Cemaskan Online & Duplikasi Trayek
Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM) meminta Pemprov Sumatra Utara untuk segera mengantisipasi kemunculan berbagai angkutan yang menggunakan aplikasi online dan duplikasi trayek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febriany Dian Aritya Putri
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
14 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu