Bisnis.com, BANDUNG - Kalangan dunia usaha di Jawa Barat menilai pemberlakuan sertifikat halal bagi produk non-pangan sulit direalisasikan di dalam negeri.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat (Jabar) Dedy Widjaja menegaskan rencana sertifikat halal bagi produk non-pangan seperti pakaian dan sepatu sulit direalisasikan karena berbenturan dengan aturan internasional.
"Pada dasarnya kami setuju, tapi yang perlu dikaji yakni penjelasan maksud dan tujuannya apa? Karena tidak mudah memberlakukannya," katanya kepada Bisnis.com, Senin (28/3/2016).
Apindo mengharapkan dunia usaha dilibatkan mengenai tujuan adanya sertifikasi halal bagi produk non-pangan, sehingga keputusan itu tidak serta merta diterapkan sepihak.
Dia beralasan, produk non-pangan selama ini tidak hanya menyasar pasar dalam negeri tetapi juga luar negeri.
"Jangan sampai persoalan ini dapat menimbulkan masalah baru terutama dalam biaya," ujarnya.
Namun demikian, Apindo mendukung penuh apabila label sertifikasi halal diterapkan 100% pada produk makanan dan minuman. Sehingga di Indonesia bisa menjadi pusat produk halal di dunia.
"Halal semua berharap pesat di Indonesia, bukan sertifikat saja. Tapi bahan baku halal hingga cara pembuatan produk," ujarnya.
Namun saat ini belum semua produsen makanan dan minuman mengetahui bagaimana standarisasi kehalalan yang ditetapkan. Sehingga pemerintah perlu terus membina pengusaha agar menghasilkan produk halal yang sesuai aturan.