Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Tetangga Ingin Hancurkan Indonesia Dengan Narkoba? Ini Penjelasan Komjen Buwas

Meski diakui adanya grand design untuk menghancurkan Indonesia melalui narkoba, Komjen Buwas menyatakan sejauh ini belum ada bukti keterlibatan negara tetangga.
Tersangka dan barang bukti narkoba jaringan narkoba Malaysia-Indonesia./Antara
Tersangka dan barang bukti narkoba jaringan narkoba Malaysia-Indonesia./Antara

Kabar24.com, PALEMBANG - Mulusnya lalu lintas narkoba dari negeri tetangga ke Indonesia menimbulkan pertanyaan soal adanya upaya menghancurkan Indonesia melalui barang haram yang juga dikenal sebagai dadah tersebut.

Meski diakui adanya grand design untuk menghancurkan Indonesia melalui narkoba, Komjen Buwas menyatakan sejauh ini belum ada bukti keterlibatan negara tetangga.

Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso mengatakan saat ini jaringan perdagangan narkoba dunia membidik Indonesia sebagai pangsa pasar utama karena memiliki jumlah penduduk produktif cukup banyak dan kehidupan sosial masyarakat yang terbilang bisa menerima.

"Shabu-shabu dunia ini asalnya dari Tiongkok, Taiwan, Pakistan, dan sejumlah negara Eropa, semuanya lari ke Indonesia. Bahkan yang di Australia juga pintu masukknya dari Bali dan Yogyakarta," kata Budi Waseso di Palembang, Selasa (29/3/2016).

Buwas berada di Palembang menghadiri dialog interaktif "Perang Melawan Narkoba" bersama ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

Ia mengatakan, berdasarkan peta jalur perdagangan narkoba milik BNN diketahui bahwa shabu-shabu itu selalu transit di Malaysia dan Singapura.

Kemudian, benda haram itu masuk ke Indonesia melalui sejumlah pelabuhan laut tidak resmi atau dikenal dengan sebutan pelabuhan tikus.

"Indonesia ini negara kepulauan, dan di sinilah celahnya sehingga sulit sekali memberantas dari sisi suplai. Celakanya, ketika barang masuk pelabuhan tikus, warga yang mengetahui cenderung mendiamkan saja, atau tidak melaporkan," kata dia.

Belum lama ini, BNN membekuk jaringan narkoba dunia asal Afrika yang masuk ke Indonesia melalui pelabuhan tikus di Aceh dan Medan.

Sementara itu, diketahui bahwa dalangnya berada di Malaysia dan Singapura.

Terkait ini, apakah ada dugaan bahwa negara tetangga turut memuluskan narkoba masuk ke Indonesia, Buwas mengatakan hingga kini belum ada bukti.

"Sejauh ini Indonesia masih berpikir positif karena narkoba ini sudah disepakati seluruh negara di dunia sebagai suatu kejahatan yang harus diperangi bersama," kata dia.

Hanya saja, ia tidak menampik dugaan pemerintah Indonesia mengenai adanya suatu desain besar yang ingin menghancurkan generasi muda Indonesia.

"Setiap Warga Negara Asing yang tertangkap selalu negatif jika dites urine, berbeda dengan bandar asal Indonesia yang pasti positif. Ini menunjukkan bahwa pengedar narkoba ini benar-benar ingin merusak generasi muda Indonesia, jika bisa menghilangkan satu generasi," kata dia.

Berdasarkan data BNN, terdapat 40-50 orang meninggal setiap hari karena ketergantungan dengan narkoba.

Saat ini Presiden Joko Widodo sudah menyatakan negara dalam darurat narkoba dengan jumlah pengguna aktif mencapai lima juta orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper