Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calistung Sita Keceriaan Anak di Usia Emas

Wahyuni, guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di sebuah yayasan pendidikan di Bekasi menyampaikan kekhawatirannya bahwa kini banyak orang tua calon murid cenderung mencari sekolah yang memberikan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung (calistung).
Suasana suatu kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Antara
Suasana suatu kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Antara

Kabar24.com, BEKASI -Keinginan agar anak bisa segera bisa membaca, menulis, dan mahir berhitung ternyata bisa menjadi bumerang bagi masa depan anak.

Wahyuni, guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di sebuah yayasan pendidikan di Bekasi menyampaikan kekhawatirannya bahwa kini banyak orang tua calon murid cenderung mencari sekolah yang memberikan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung (calistung).

"Menjelang tahun ajaran baru sekolah kami banyak didatangi orang tua murid yang mencari informasi tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada murid TK A dan TK B dan mereka mengharapkan anak-anaknya diberikan pembelajaran calistung, semata-semata agar ketika masuk sekolah dasar (SD) mereka tidak ketinggalan dengan murid lainnya," ujar Wahyuni dalam suatu kegiatan diskusi tentang Kurikulum 2013 untuk PAUD, beberapa waktu lalu, seperti dikutip Antara, Selasa (29/3/2016).

Kekhawatiran Wahyuni sungguh beralasan. Sebab, baik secara teori maupun praktik guru-guru TK dan PAUD tidak dianjurkan mengajarkan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung (calistung) karena usia tersebut belum wajib mengerti tentang calistung.

"Lebih penting kemampuan yang diharapkan dari anak usia dini sebenarnya adalah kemampuan berbahasa, perkembangan motorik halus, dan motorik kasar, kemampuan emosional sehingga tidak mudah tantrum temper (ledakan emosi), serta kemampuan sosial seperti berbagi dan bermain dengan teman-teman seusianya".

Wahyuni dan guru-guru di sekolahnya sudah menjelaskan kepada sejumlah orang tua yang mengkhawatirkan kelak anaknya tidak diterima di bangku sekolah dasar (SD) semata-mata karena tidak menguasai kemampuan calistung.

"Kami sudah menjelaskan bahwa anak TK belum wajib mengerti tentang calistung. Di bangku TK, materi ini biasanya dipelajari dasar-dasarnya saja, seperti mengenalkan anak pada simbol huruf dan angka."

Kenyataannya, sejumlah sekolah dasar (SD) masih memberlakukan tes calistung saat penerimaan murid baru.

Secara tegas larangan tersebut telah diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dalam Pasal 69 Ayat 5 antara lain menyatakan, penerimaan siswa baru kelas I SD atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes kemampuan calistung atau bentuk tes lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
1. Terpaksa Calistung
Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper