Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Australia mulai melirik kembali Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IA CEPA) seiring hubungan kedua negara yang tengah membaik.
Demikian disampaikan Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono kepada Antara di Jakarta, Senin (28/3/2016).
"IA CEPA sempat berhenti (dibahas), karena tidak ada kesepahaman. Mungkin saja didiskusikan kembali, karena hubungan lagi bagus," ujar Sigit.
IA CEPA merupakan kesepakatan bagi kedua negara dalam upaya mendorong kerjasama investasi.
Menurut Sigit, kedatangan sekitar 300 pengusaha asal negeri kanguru beberapa waktu lalu ke Tanah Air menjadi sinyal yang baik untuk mulai mendiskusikan hubungan perekonomian lagi.
Pasalnya, kondisi neraca perdagangan Indonesia-Australia saat ini terbilang surplus, di mana Indonesia memimpin, meskipun nilainya relatif kecil.
Australia merupakan mitra dagang terbesar ke-12 bagi Indonesia dan merupakan investor asing terbesar ke-12 di Indonesia pada 2015.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop melaksanakan pertemuan di Jakarta dalam menyambut kelanjutan perundingan IA CEPA.
Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menlu membahas sejumlah isu dalam upaya peningkatan kerjasama bilateral, regional dan multilateral.
Beberapa kerjasama bilateral yang dibahas diantaranya adalah di bidang perdagangan dan investasi, ekonomi digital, ilmu pengetahuan dan inovasi, riset dan teknologi.
RI-Australia Lirik Kembali Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif
Indonesia dan Australia mulai melirik kembali Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IA CEPA) seiring hubungan kedua negara yang tengah membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu