Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAERAH TERTINGGAL: Kementerian Desa Salurkan Dana Stimulan ke Lombok Barat

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan bantuan stimulan kepada pemerintah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan salah satu kabupaten tertinggal di provinsi tersebut.
Ilustrasi penduduk di kawasan daerah tertinggal/Bisnis Indonesia
Ilustrasi penduduk di kawasan daerah tertinggal/Bisnis Indonesia

Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  memberikan bantuan stimulan kepada pemerintah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan salah satu kabupaten tertinggal di provinsi tersebut.

Program bantuan tersebut ditujukan bagi upaya peningkatan produktivitas pertanian yang menjadi andalan kabupaten tersebut.  Dana tersebut digulirkan dalam rangka peningkatan komoditas tanaman pangan, berupa bibit jagung dan pupuk.

Pada Senin (28/3), kementerian tersebut memberikan bantuan Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp7 miliar. Sebelumnya pada 2015, Lombok Barat juga telah mendapatkan bantuan dana stimulan sebesar Rp5,7 miliar sehingga secara keseluruhan, kabupaten itu telah mendapatkan dana stimulant Rp12,7 miliar.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Singgih Wiranto mengatakan dinilihat dari jumlah, nilai bantuan tersebut tidak begitu besar, karena sifatnya sebagai stimulan agar masyarakat termotivasi untuk mengembangkan potensi daerah, sehingga dapat keluar dari predikat tertinggal.
 
Menurut Singgih, sejauh ini, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki delapan Kabupaten yang masih tertinggal. Untuk mengurangi jumlah daerah teritnggal, menurutnya bisa dilakukan dengna cara memberikan perhatian pada potensi ekonomi lokal.

"Potensi ekonomi di setiap daerah beda-beda. Misalnya di NTB ini, kita dorong untuk membudidayakan pertanian jagung. Kita berikan stimulan untuk mengembangkan ini. Mulai dari bibit unggul, pupuk,  alat bantu pemikul, alat pengering dan sebagainya," ungkapnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagian besar desa di Kabupaten Lombok Barat masih dalam kategori desa tertinggal. Tingkat kemiskinan pun masih sangat tinggi, yakni 17,11% atau setara dengan 11.138 jiwa.

Sekitar 70% kemiskinan di Lombok Barat disumbangkan oleh petani. Mayoritas petani kerap tidak bisa memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, sehingga nilai dari hasil pertanian cenderung kecil.
 
Singgih Wiranto mengatakan sejauh ini, jumlah daerah yang masuk kategori tertinggal terus mengalami penurunan.

Pada 2004-2009 berjumlah 199 daerah kemudian pada rentang tahun 2010-2014 telah ditetapkan 183 daerah tertinggal. Di era tahun 2015-2019 terus mengalami pengurangan sebanyak 122 kabupaten yang dinyatakan masih tertinggal.
 
Di Pulau Jawa, daerah tertinggal hanya berada di Jawa Timur dengan empat kabupatennya, yakni Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, dan Sampang.Sementarai tu di Banten daerah teritnggal tersebar di Pandeglang dan Lebak.
 
Di pulau Sumatera, Provinsi Aceh hanya memiliki satu daerah tertinggal yakni Aceh Singkil. Jumlah terbanyak di Sumatera Utara, yaitu Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat.
 
Sementara itu di Pulau Sulawesi,jumlah daerah tertinggal ada Sulawesi Tengah dengan sembilan kabupaten. Provinsi lainnya,Sulawesi Tenggara tiga kabupaten tertinggal, Sulawesi Selatan satu kabupaten yakni Jeneponto, Gorontalo tiga kabupaten, dan Sulawesi Barat dua Kabupaten.

Untuk Pulau Kalimantan, semua provinsi masih tercatat ada daerah tertinggalnya, terbanyak di Kalimantan Barat dengan delapan kabupaten. Kalimantan Tengah, Selatan, Utara, dan Kalimantan Timur hanya menyisahkan satu kabupaten tertinggal. Untuk di Kepulauan Papua, terbanyak di provinsi Papua dengan 26 kabupaten tertinggal. Sedangkan di Papua Barat tujuh kabupaten.
 
Adapun kriteria untuk kategori daerah tertinggal meliputi perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasana, kemampuan keuangan daerah, aksesbilitas, dan karakteristik daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper