Bisnis.com, TOKYO - Kementerian Keuangan Jepang mengatakan pada Kamis (17/3/2016) bahwa negara itu, berdasarkan data kepabeanan, membukukan surplus perdagangan barang 242,77 miliar yen (sekitar US$2,14 miliar) pada Februari, karena penurunan harga minyak membantu menekan nilai impor. Pada Januari Jepang mengalami defisit US$5,75 miliar.
Kementerian mengatakan dalam sebuah laporan awal bahwa ekspor Jepang turun 4,0% pada tahun ke tahun pada Februari menjadi sekitar US$50,56 miliar, penurunan bulan kelima berturut-turut.
Adapun impor jatuh 14,2% menjadi sekitar US$48,43 miliar, penurunan bulan ke-14 berturut-turut.
Menurut laporan itu, ekspor Jepang ke Tiongkok meningkat 5,1% menjadi US$8,28 miliar, sedangkan impor dari negara itu turun 20,8% menjadi US$11,71 miliar.
Pengiriman Jepang ke Amerika Serikat naik 0,2% menjadi US$10,82 miliar, sementara impor naik 5,1% menjadi US$5,45 miliar.
Ekspor ke Uni Eropa melonjak 9,2% menjadi US$6,02 miliar dan impor tumbuh 14,2% menjadi US$6,31 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel