Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kandidat Kapolri Baru: Pergeseran Tito Karnavian & Persaingan Menuju Polri-1

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian dimutasi menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Presiden akan melantiknya hari ini, Rabu (16/3/2016).
Tito Karnavian/Antara-Akbar Nugroho Gumay
Tito Karnavian/Antara-Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA - Senin (14/3), muncul telegram rahasia dari Kapolri Jendral Pol. Badrodin Haiti Nomor ST/604/III/2016 ke seluruh jajaran Polri.

Beritanya: Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian dimutasi menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Presiden akan melantiknya hari ini, Rabu (16/3/2016).

Tito, mantan Kapolda Papua ini, menggantikan Komisaris Jenderal Pol. Saud UsmanNasution  yang memasuki masa pensiun.

Adapun, posisi Kapolda Metro Jaya diisi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Moechgiyarto. Sementara itu, pengganti Moechgiyarto adalah Irjen Pol. Jodie Rooseto, Widyaiswara Utama Sespim Polri.

Di satu sisi, secara tidak langsung mutasi ini menandai akan adanya perubahan di tampuk kepemimpinan Korps Tribata tersebut—sebutan lain Polri.

Sebab, ke depan akan ada dua jabatan prestisius di kepolisian yang harus segera berganti yaitu Kapolri (Polri-1) dan Kabareskrim.

Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti tak lama lagi akan pensiun pada Juli tahun ini.

Adapun, Kabareskrim Komjen Pol. Anang Iskandar pensiun pada Mei 2016.

Dengan demikian, Polri harus menyiapkan perwira-perwira tingginya untuk menempati posisi tersebut.

Secara kepangkatan, mereka yang dapat mencalonkan diri menjadi kapolri adalah jenderal bintang tiga.

Meski akhirnya pemilihan Kapolri diselesaikan secara politik antara Presiden dan DPR, rasanya tak terlalu berlebihan jika pergeseran Tito juga dapat dilihat dari perspektif pergantian Kapolri dan Kabareskrim.

Saat ini sudah berjejer para Komisaris Jenderal yang memenuhi syarat calon kapolri antara lain Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol. Budi Waseso, dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayu Seno.

Buka Peluang Tito

Di lain sisi, mutasi ini juga membuka peluang Tito menjabat sebagai orang nomor satu di tubuh kepolisian.

Pasalnya, dengan dipromosikan menjadi Kepala BNPT, jabatan setingkat kementerian, Tito akan menyandang pangkat Komisaris Jenderal, sehingga masuk nominasi calon Kapolri.

Sementara itu, Tito merupakan perwira kompeten yang menguasai persoalan terorisme.

Dengan kata lain, jabatan Kepala BNPT semakin menyempurnakan karir kepolisiannya.

Sebelum di BNPT, Tito pernah mencicipi jabatan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT serta Kepala Densus 88.

Selain itu, jabatan Kapolda Metro Jaya dan Papua pernah diembannya, menandakan perwira ini merupakan aset berharga Polri.

Rekam jejaknya sejak berpangkat perwira menengah hingga perwira tinggi terlihat lebih mengkilap dibandingkan dengan perwira lainnya.

Tito adalah prototipe polisi intelek, masih muda, dilengkapi penguasaan lebih dari 2 bahasa asing dan kemampuan khusus di bidang pencegahan terorisme dan hubungan internasional.

Sesaat sebelum lulus di SMA Negeri 2 Palembang pada 1987, Tito mendaftar ujian perintis dan mendaftar ke Akabri, Hubungan Internasional UGM, STAN, dan Kedokteran. Semuanya lulus. Tapi dia meilih Akabri.

Selesai di Akabri, Tito belajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta dan meraih masternya di University of Exeter di Inggris.

Tak cukup itu, Tito melanjutkan kembali studinya di Massey University Auckland Selandia Baru dalam bidang Strategic Studies pada 1998. 

Selang 10 tahun kemudian, masih dengan bidang studi yang sama, Tito mondok di Nanyang Technological University, Singapura hingga meraih gelar PhD-nya.

Lulusan terbaik Akpol 1987 ini berhasil menangkap Tommy Soeharto saat buron pada tahun 2001 hingga menekuk teroris Dr. Azahari Husin pada 2005 dan Noordin M. Top pada 2009.

Di antara perwira tinggi di Polri saat ini, hanya Tito yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa sebanyak dua kali.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yakin Tito dengan jabatan Kepala BNPT bakal membuat penanggulangan terorisme semakin maksimal.

“Pak Tito orang bagus, orang profesional. Kami akan membuat peta penanggulangan terorisme menjadi lebih bagus,” katanya.

Lalu apakah Tito akan melangkah mulus ke kursi nomor satu Polri?

Seorang perwira menengah di Polri berkata: “Kalau Pak Tito langsung naik ke Mabes, atau langsung ke Kabareskrim, itu artinya karir beliau tamat. Tapi kalau disimpan dulu di BNPT, Lemdik, atau yang lain, kelihatannya beliau tak terbendung.” 

Jadi, inikah jalan untuk Tito?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper