Bisnis.com, TANGERANG - Bank Indonesia Provinsi Banten optimistis pertumbuhan kredit mampu mencapai 12%-14% pada tahun ini seiring dengan era pelonggaran moneter dan perbaikan ekonomi regional.
Keyakinan tersebut berkaca dari pertumbuhan kredit tahun lalu sebesar 12,52%, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi kredit 2014 yang hanya tumbuh 11,99% (year-on-year/yoy).
“Dua kali penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia menjadi dasar yang kuat pendorong kenaikan kredit pada tahun ini. Tak hanya itu, realisasi sejumlah proyek infrastruktur juga menjadi latar belakang asumsi tersebut,” kata Kepala BI Banten Budiharto Setyawan kepada Bisnis, Selasa (8/3/2016).
Sejumlah sektor diprediksi menjadi penggerak pertumbuhan kredit pada tahun ini antara lain perumahan, transportasi dan pergudangan, serta konstruksi.
Hal ini bisa dilihat dari 11 proyek percepatan percepatan nasional yang berada di Banten yakni pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, pembangunan Bandara Banten, pembangunan kawasan ekonomi (KEK) Tanjung Lesung, dan pengembangan Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta.
Khusus pertanian dan kehutanan, pergerakannya diperkirakan akan membaik meski masih mencatatkan kinerja negatif pada tahun lalu.
Mengutip Kajian Ekonomi Regional (KER) Banten, luas areal sawah yang terkena dampak kekeringan hingga September tahun lalu sebanyak 25.000 hektar dan 9.000 hektar diantaranya mengalami gagal panen.
“Dinas terkait sudah menambah bantuan berupa pompa air untuk mengatasi kekeringan. Kami berharap kinerja kredit di sektor pertanian dan kehutanan dapat tergenjot dengan adanya target 1 juta ton padi,” tekannya.
Jika dilihat dari penggunaan kredit, pangsa pasar pembiayaan perbankan didominasi oleh kredit modal kerja 42,44%, konsumsi 30,66%, dan investasi 26,9% pada tahun lalu. Secara keseluruhan, perlambatan pertumbuhan kredit disebabkan oleh perlambatan cukup dalam di sektor modal kerja menjadi 11,71% dari sebelumnya 23,66%.
Sebaliknya, perlambatan kinerja pembiayaan diikuti dengan perbaikan kualitas kredit menjadi 1,98% dari sebelumnya 1,99% pada 2014.
“Saya harap tren ini menunjukkan kelanjutannya pada tahun ini sehingga kualitas kredit semakin membaik,” ujarnya.
Sementara itu, penurunan cukup tajam juga terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 6,6% pada tahun ini akibat perlambatan di produk giro dan deposito. Padahal, pada 2014, DPK tercatat mampu naik 15,28%.
Pada tahun ini, BI Banten menargetkan DPK mampu tumbuh di kisaran 13%-15%, atau melonjak cukup tajam dibandingkan dengan realisasi 2015. Asumsi tersebut dilatarbelakangi dengan meningkatnya kepercayaan diri konsumen bahwa kondisi ekonomi akan membaik pada tahun ini.