Bisnis.com, SEMARANG--Ketergantungan ekonomi di Jawa Tengah terhadap kondisi ekonomi di China terbilang sangat besar, yang terlihat dari porsi ekspor/impor yang terjadi selama ini.
"Kondisi ini perlu menjadi perhatian, komposisi ekspor impor di Jawa Tengah dengan China sangat besar. China mempunyai peranan besar dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi Jateng," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Iskandar Simorangkir, Rabu (2/3/2016).
Oleh sebab itu, sambungnya, pertumbuhan ekonomi China yang melambat turut memberikan pengaruh bagi pertumbuhan ekonomi Jateng ke depan.
Iskandar menyebutkan komposisi impor dari China menuju Jateng pada kuartal IV/2015 mencapai 45,03%, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 44,26%. Komposisi impor dari China adalah yang terbesar dibandingkan impor dari negara lainnya.
Iskandar menilai perlambatan ekonomi China yang kemungkinan masih berlanjut pada tahun ini bisa menyebabkan turunnya jumlah impor dari negara tersebut.
"Barang impor yang masuk dari China seperti bijih plastik dan barang tekstil. Perlambatan pertumbuhan membuat produksi di China turut melambat. Tapi seharusnya penurunan impor bisa memberikan pengaruh positif," ungkapnya.
Sebaliknya, porsi ekspor dari Jateng menuju China pada kuartal IV/2015 mencapai 9,79%, turun dibanding kuartal sebelumnya 12,02%.
Menurutnya, penurunan ekspor menuju China bisa beralih ke pasar lainnya, seperti negara-negara Asean yang porsinya mulai memperlihatkan peningkatan. Pada kuartal IV/2015, komposisi ekspor Jateng menuju Asean sebesar 9,36%, lebih besar dibanding kuartal III/2015 sebesar 8,4%.