Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencatan Senjata di Suriah Berlaku Mulai Sabtu Pekan Ini

Amerika Serikat dan Rusia mengumumkan bahwa tonggak penghentian permusuhan di Suriah akan mulai diberlakukan Sabtu pekan ini (27/2/2016).
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON - Amerika Serikat dan Rusia mengumumkan, Senin, bahwa tonggak "penghentian permusuhan" di Suriah akan mulai diberlakukan Sabtu pekan ini (27/2/2016).

Dalam pernyataan bersama, kedua negara itu mengatakan gencatan senjata sebagian akan mulai berlaku pada tengah malam waktu Damaskus dan akan diterapkan pada pihak-pihak yang terkait konflik dan telah mengikuti kesepakatan.

Namun, ketentuan itu tidak diberlakukan terhadap kelompok ISIS dan Front Al-Nusra yang merupakan jaringan Alqaeda.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang telah bekerja sama dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam mengupayakan gencatan senjata, menyambut baik kesepakatan itu.

"Jika diterapkan dan dipatuhi, gencatan ini tidak hanya akan mengarah pada penurunan kekerasan tapi juga memperluas pengiriman pasokan kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan ke wilayah-wilayah yang terkepung serta membantu peralihan politik menuju pemerintahan yang tanggap terhadap keinginan rakyat Suriah," kata Kerry.

Jika dilaksanakan Sabtu, penghentian permusuhan di Suriah itu tercipta setelah lima tahun perang saudara berdarah yang telah menewaskan lebih dari 260.000 orang dan memaksa setengah jumlah penduduk negara itu mengungsi, termasuk empat juta di antaranya ke luar negeri.

Pihak-pihak yang ingin diikutsertakan dalam kesepakatan gencatan senjata masih memiliki waktu hingga Jumat siang waktu setempat untuk memberi tahu Rusia atau AS bahwa mereka berkeinginan melaksanakan gencatan.

Sebagai imbalannya, kelompok-kelompok yang mau menghormati kesepakatan itu akan mendapatkan perlindungan dari pesawat-pesawat pasukan Rusia dan koalisi pimpinan AS.

Dua negara adidaya itu sedang melancarkan perang melalui udara secara terpisah di Suriah. Rusia menggempur target-target pemberontak sementara koalisi memusatkan serangan ke kelompok ISIS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper