Kabar24.com, SEMARANG - Pelantikan bupati/ walikota se-Jawa Tengah hasil Pilkada serentak 2015 yang bakal digelar di Lapangan Pancasila (Simpanglima) Semarang, Rabu (17/2/2016), akan diramaikan dengan pesta rakyat. Karenanya, lalu lintas Simpanglima ditutup mulai pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Kepala Biro Humas Setda Jateng Sinoeng N Rachmadi menyampaikan, konsep pesta rakyat dalam pelantikan bupati/ wali kota dan wakilnya diusung agar rakyat dapat ikut merasakan kemenangan pemimpin yang sudah mereka pilih.
Dalam pesta rakyat tersebut, warga yang hadir termasuk dari luar Semarang, dapat menikmati beragam kuliner secara gratis. Selain itu, akan ada pameran produk unggulan kabupaten/ kota.
Untuk keperluan tersebut, lalu lintas Simpanglima ditutup aksesnya mulai pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Penutupan jalan dilakukan seperti saat kegiatan car free day setiap minggu. Bagi masyarakat yang akan melintasi Simpanglima pada waktu tersebut dapat beralih jalur ke Jalan Sriwijaya atau Jalan Mayjend Sutoyo (kawasan Kampung Kali).
Menurutnya, untuk parkir para undangan dan warga telah disediakan sejumlah kantong parkir. Seperti, di halaman Stadion Diponegoro, sekitar lapangan Tri Lomba Juang (Mugas). Agar lebih mempermudah akses, juga disediakan shuttle bus untuk mengangkut pengunjung dari kantong parkir menuju Simpanglima. Untuk menghindari kemunculan pedagang kaki lima sebagai dampak adanya penumpukan massa, akan dikerahkan petugas dari Satpol PP dan Dinas Pasar.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Semarang selaku tuan rumah acara pelantikan Kepala Daerah. Terutama kepada para pengguna jalan ke arah dan menuju Simpanglima karena pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB akan ditutup. Pengalihan lalu lintas tersebut akan berdampak pada penumpukan lalu lintas di beberapa ruas jalan di sekitar Simpanglima. Hal tersebut dapat mengurangi kenyamanan berlalu lintas untuk beberapa waktu," terangnya dalam keterangan resmi, Senin (15/2/2016).
Lebih lanjut Sinoeng menyampaikan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi tiga pesan penting kepada para kepala daerah yang terpilih. Pertama, mereka harus betul-betul mengawasi dan menjamin penggunaan dana desa di wilayah kepemimpinannya secara transparan. Jangan sampai ada perangkat desa yang 'bermain-main' dengan dana itu agar pembangunan dapat merata dan peningkatan kesejahteraan rakyat terwujud.
"Jika ada yang melanggar, gubernur tidak segan meminta jaksa untuk memroses kasus tersebut secara hukum".
Kedua, kepala daerah diminta untuk terus menggali dan mengembangkan potensi daerah yang dimiliki, selaras dengan program desa mandiri yang dicanangkan gubernur. Terakhir, one village one product (OVOP) yang selama ini sudah berjalan di sejumlah daerah mesti terus ditingkatkan karena terbukti sangat membantu perekonomian masyarakat di tingkat bawah.
Berdasarkan informasi terakhir, pada kesempatan tersebut akan dilantik 17 kepala daerah terpilih. Empat pasangan kepala daerah lainnya, akan dilantik setelah Februari 2016 karena belum habis masa jabatannya. Masa jabatan Bupati Grobogan berakhir pada 14 Maret 2016, Bupati Demak 3 Mei 2016, Bupati Sragen 4 Mei 2016, dan Bupati Pekalongan 27 Juni 2016.