Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkumham Kesulitan Deradikalisasi Napi

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengaku kesulitan melakukan deradikalisasi terhadap penghuni Lembaga Pemasyarakatan.
Yasonna H. Laoly/Antara
Yasonna H. Laoly/Antara

Kabar24.com, JAKARTA – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengaku kesulitan melakukan deradikalisasi terhadap penghuni Lembaga Pemasyarakatan. Padahal deradikalisasi diperlukan bagi para narapidana yang terkait tindak pidana terorisme.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan bahwa kesulitan tersebut karena kurangnya sumber daya manusia.

“Pengalaman kami di lapas ada yang ingin deradikalisasi, malah dia diradikalisasi,” katanya, Rabu (3/2/2016).

Yasonna menjelaskan apabila pemerintah ingin serius melakukan deradikalisasi harus menyertakan tenaga-tenaga ahli. Dalam hal ini Lapas harus memiliki tim deradikalisasi yang terdiri dari ahli agama, psikolog, dan tenaga ahli lain yang dibutuhkan.

“Setelah keluar juga harus ada pendamping. Beberapa kasus ada eks napi yang kesulitan mencari pekerjaan,” ujar Yasonna.

Sebab faktor ekonomi dapat mendorong mantan narapidana kembali terjerumus ke dalam ajaran radikal.

Dalam hal tersebut pemerintah akan serius membuat program deradikalisasi terpidana terorisme. Hal tersebut tertulis dalam rancangan revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Dalam program deradikalisasi itu pemerintah bertujuan menyelesaikan masalah radikalisme secara holistik. Oleh karena itu akan dilakukan berbagai pendekatan, seperti pendekatan agama, psikologi, dan pendidikan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper