Bisnis.com, OUAGADOUGOU, Burkina Faso - Sebanyak 23 orang meninggal dalam serangan oleh teroris Al-Qaeda pada sebuah hotel di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou. Sebelumnya dinyatakan jumlah korban tewas masih sekitar 20 orang.
Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kabore melukiskan serangan itu dilakukan oleh orang-orang pengecut dan keji.
Menteri Keamanan Compaore, yang berbicara melalui radio negara, mengatakan para korban yang meninggal termasuk mereka yang berasal dari 18 negara berbeda. Namun, dia tak memberikan rincian.
Pasukan keamanan negara di kawasan Afrika Barat itu mengakhiri pengepungan Hotel Splendid Hotel yang dimulai pada Jumat (15/1/2016) malam, dan menewaskan empat orang bersenjata serta membebaskan 126 sandera.
Seorang teroris keempat tewas ketika pasukan keamanan mengambil alih Hotel Yibi dan gedung-gedung di sekitarnya. "Di antara empat penyerang yang tewas ada dua wanita," kata seorang perwiara keamanan, Jumat waktu setempat.
Al-Qaeda di Magrib Islam (AQIM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Compaore mengatakan operasi-operasi masih berlangsung di Hotel Yibi dekat Splendid Hotel, dan pasukan keamanan berusaha menentukan apakah sejumlah petempur bersembunyi di sana.
"Operasi-operasi di Splendid Hotel dan Restoran Cappucino (di dekatnya) telah berakhir. Sebanyak 126 sandera telah dibebaskan, 33 di antaranya luka-luka," kata menteri itu.
Seorang saksi mata mengatakan bentrokan berakhir setelah tembak-menembak dan beberapa ledakan yang tampaknya fokus di Restoran Cappuccino Sabtu (16/1/2016) pagi.
Splendid Hotel tempat terjadinya tembak-menembak terkenal di kalangan tentara dari Barat dan Prancis yang berkedudukan di Burkina Faso.
Seorang dokter yang merawat beberapa korban luka dalam serangan itu mengatakan mereka telah memberitahu dia bahwa serangan-serangan itu tampaknya menyasar orang-orang Barat.
Namun, warga negara mereka yang meninggal dalam serangan itu belum diketahui.